Headlines
Loading...
Oleh. Messy Ikhsan

Sob, isu moderasi agama semakin masif digaungkan oleh para pemujanya baik di dunia maya maupun dunia nyata. Mereka semakin serius menyebarkan ide tersebut dengan beragam program di semua kalangan.

Kalau dilihat sekilas dari pengertian, defenisi Islam moderat dinilai sangat positif dan diharapkan mampu mencegah terjadinya intoleransi antar agama. Tapi saat ditelisik lebih mendalam, ternyata ide moderasi beragama sangat berbahaya terutama bagi kamu muslim. Lah kok bisa?

Moderasi agama atau beragam secara moderat dimaknai posisi tengah-tengah atau netral, tidak memihak golongan kiri maupun golongan kanan. Atau dalam istilah yang mudah dimengerti, beragam secara biasa saja termasuk bagi kaum muslim.

Jika perintah beragama yang biasa saja itu hanya ditujukan pada yang non-muslim, ya nggak papa sebab agama mereka hanya mengatur perihal masalah individu saja. Tapi perintah tersebut nggak bisa dipaksakan pada kaum muslim. Sebab Islam bukan hanya sekedar agama melainkan ideologi yang memancarkan beragam aturan kehidupan 

Islam nggak hanya mengatur masalah pribadi dan ibadah saja, tapi Islam juga mengatur perihal pendidikan, sosial, ekonomi, pemerintah hingga adanya negara Islam (Khil4f4h). Jadi seorang muslim nggak bisa dan nggak boleh berislam yang biasa. Sebab sangat berbahaya dan memungkinkan generasi muda muslim semakin nggak paham Islam kaffah. Padahal dalam Alquran, Allah telah memerintahkan kita untuk berislam secara mendalam dan kaffah, bukan berislam yang biasa saja atau setengah-setengah.

Yang memerintahkan untuk berislam kaffah itu Allah, sedangkan yang memerintahkan untuk berislam moderat itu manusia. Masa iya kita lebih patuh perintah manusia daripada perintah Allah? Bukankah yang menciptakan orang itu juga Allah? Seharusnya dia juga wajib tata pada Allah, bukan malah menentang syariat-Nya.

Menjalankan syariat Islam harus sesuai dengan yang Allah perintahkan, bukan dengan yang diperintahkan manusia. Sebab yang tahu baik dan buruk manusia itu adalah Allah. Maka hanya Allah yang berhak kita sembah dan yang berhak diterpakan hukumnya dalam kehidupan. Masa iya muslim yang mengaku taat sama Allah, tapi malah mengutamakan kepentingan manusia? Astaghfirullah, jangan sampai ya!
[Rn]

Baca juga:

0 Comments: