Headlines
Loading...
Oleh. Hana Salsabila AR

Tanggal 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda setiap tahunnya, dan tahun ini telah menginjak peringatan ke 95 tahun. Berbagai ucapan dan tutur nasihat bertebaran, mulai dari Seskab hingga Menko. 

"Tema peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-95 kali ini sebuah seruan kepada para pemuda agar bersatu padu membangun bangsa dan negara ini, agar Indonesia menjadi negara maju,” ujar Seskab dalam pernyataannya menyambut HSP ke-95 (setkab.go.id, 28/10/2023).

Menko Luhut juga menuturkan, seseorang yang memiliki “privilege” untuk mengambil kesempatan untuk menantang diri sendiri menjadi lebih baik (Liputan6.com, 28/10/2023).

Fakta Pemuda Saat ini

Sebagaimana peringatan-peringatan sebelumnya, tampaknya visi misi pada peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini pun sebatas wacana. Sebab jika kita melihat bagaimana kondisi pemuda kita saat ini, sangatlah jauh dari standar tersebut. Sifat pragmatis hingga individualis bersemayam dalam diri mereka. Dan dari sana lahir pula sifat negatif lainnya seperti hedonis, FOMO, pergaulan bebas, dsb. 

Hal ini semakin diperparah dengan kondisi pendidikan yang nilainya kini hanya berpusat pada nilai akademik di atas kertas saja, sementara nilai moral dan agama dikesampingkan. Akibatnya, tingkat stres makin tinggi, bahkan sampai kasus bunuh diri terjadi di kalangan pemuda. 

Di sisi lain, pihak yang seharusnya mendukung mereka seperti keluarga, teman atau saudara, tak sedikit yang justru malah menghancurkan mental mereka. Maka kondisi pemuda saat ini benar-benar diambang kritis dan membahayakan.  Padahal mereka adalah generasi harapan bangsa ke depannya. Lalu harapan seperti apa yang bisa disematkan kepada pemuda jika kondisi pemudanya justru sedang tidak baik-baik saja?

Islam Membentuk Pemuda Berkualitas

Ir. Soekarno pernah berkata, “Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncang dunia."  Dan memang benar, peran pemuda sangat besar bagi negara dan masyarakat. Karena beban masa depan ada di tangan mereka. Jika mereka lalai dan gagal, bagaimana nasib masa depan? 

Oleh karena itulah, pemuda mempunyai peran sangat penting dalam Islam. Allah menyebutkan karateristik pemuda ideal di dalam Al-Qur’an di antaranya dalam surat Al-Kahfi ayat 13:
"Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk."

Islam telah membuktikan bagaimana kualitas pemuda pada masa Islam ditegakkan. Para pemuda muslim pada zaman itu ditanamkan kepribadian Islam sejak dini, diajarkan bahwa hidup adalah berorientasi akhirat. Menjalani kehidupan ini untuk beribadah pada Allah, serta menguasai ilmu-ilmu sains dan teknologi untuk membangun negara dan peradaban Islam yang gemilang.

Terbukti, pada masa kekhilaf4han Islam dahulu, ulama sekaligus ilmuwan hebat banyak terlahir. Di kalangan sahabat seperti Mush'ab bin Umair, Ali bin Abi Thalib hingga Muhammad Al-Fatih penakluk Konstantinopel. 

Sosok pemuda muslim yang hebat ilmunya sekaligus ketaatannya pada Allah tidak diragukan lagi ini, mereka terlahir dalam naungan pendidikan Islam di era kekhilaf4han. Oleh karena itulah, jika kita ingin membentuk pemuda hebat sebagai generasi masa depan yang akan membangun bangsa, maka jawabannya hanya bisa diraih oleh pemuda muslim dalam naungan Islam. [Ni]

Baca juga:

0 Comments: