Headlines
Loading...
Oleh. Messy Ikhsan 

Sob, anak muda saat ini kebanyakan sangat antipati dengan kata politik. Bahkan nggak jarang terlihat sangat malas membahas tentang politik di kalangan mereka. Yap, sebab defenisi politik yang melekat di kepala mereka adalah pengertian politik dalam konotasi yang negatif, kotor, inklusif, dan nggak berpihak pada rakyat biasa.

Bagi mereka, kegiatan politik hanya memuaskan golongan penguasa dan pengusaha. Bagi mereka, politik hanya untuk melanggengkan kekuasaan para pejabat berdasi. Bagi mereka, politik hanya sekedar alat untuk mencari kursi bukan inspirasi. Jika pengetian politik yang dimaksud adalah politik praktis demokrasi, memang benarlah adanya demikian. Tapi pengertian itu berbeda defenisi politik dalam pandangan Islam.

Dalam Islam, politik berarti mengurusi urusan umat atau dengan kata lain bekerja untuk melayani kebutuhan dan hak umat. Kebutuhan dan hak umat dalam bidang pendidikan, politik, sosiall, ekonomi, sandang, pangan, papan, dan lainnya harus mudah diakses dengan mudah atau bahkan secara gratis. Tiada lagi umat yang mengeluh atas kesempatan hidup seperti dirasakan dalam sistem kapitalisme hari ini.

Nah, defenisi politik yang dimaksudkan dalam Islam sangat bagus dan memihak pada rakyat. Sebab penguasa dipilih langsung oleh rakyat untuk menjaga amanah Allah di muka bumi dengan penerapan Islam kaffah. Maka ia juga akan serius memenuhi hak dan kebutuhan rakyat secara baik, lengkap, dan sempurn. Penguasa bukan bekerja untuk kepentingan pribadi dan golongan, bukan juga bekerja untuk kepentingan asing dan aseng.

Penguasa memang bekerja untuk mewadahi aspirasi rakyat bukan yang lainnya. Sebab dalam Islam kekuasaan dan menjadi penguasa adalah sebuah amanah berat yang akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah. Pertanggungjawaban atas kebijakan yang sudah diterapkan. Pertanggungjawaban atas semua rakyat yang dipimpinnya. 

Kursi kekuasaan bukan untuk eksistensi diri atau ladang untuk mencari cuan dengan menggelapkan uang rakyat. Kursi kekuasaan bukan untuk melanggengkan kepentingan seperti yang terjadi pada sistem demokrasi kapitalisme demokrasi. So, jangan pernah menyamakan defenisi politik Islam kaffah dengan definisi politik demokrasi sekuler. Sebab keduanya adalah dua hal yang berbeda, sistem politik Islam tak layak dibandingkan dan tak layak disandingkan dengan sistem politik demokrasi sekuler.

Yuk, generasi muda muslim wajib dan kudu paham makna politik Islam kaffah agar nggak salah kaprah dalam mendefinisikan dan menerapkannya dalam kehidupan nyata. Generasi muda muslim wajib dan kudu belajar politik Islam kaffah agar nggak mudah dipolitisasi oleh para pengusung sistem kufur. So, harus tetap semangat dan bangga menjadi duta politik Islam kaffah.
[Rn]

Baca juga:

0 Comments: