Headlines
Loading...
Oleh. Artatiah Achmad

"Hari ini pokoknya asyik banget karena Ane dapat rezeki.  Bokap mau ngasih bonus ke Ane. Babeh berhasil buka cabang bikin gerai bakso tulang rangu di daerah Depok," ujar Doni kepada Rangga.

"Wah, mantul Don. Sebagai sobat Lu, Gua kebagian juga 'kan?" Tanya Rangga sambil mengedipkan mata. 

"Tenang Bro, Ane nggak akan lupa sama Ente, yang penting Ente tetep mau ngajarin matematika ke Ane. Ane mumet banget sama mapel itu," sahut Doni sambil menggaruk kepala yang tak gatal.  

"Btw, bokap Lu keren ya bisa punya banyak usaha tersebar di mana-mana dan kayaknya selalu untung terus deh. Lu tahu rahasianya apa?" Timpal Rangga. 

"Ehm, apa ya? Ane juga nggak tahu pasti, yang jelas babeh tuh rajin salat dan mengaji. Tak lupa setiap pagi babeh rajin sedekah subuh!"

"Maksud Lu, sedekah di pagi buta gitu?" Tanya Rangga penasaran.

"Betul, Bro.! Babeh Ane memang rajin sedekah subuh dan  ibadah lainnya. Bagi beliau katanya hidup di dunia ini yang paling utama buat ibadah kepada  pencipta alam semesta. Babeh rajin salat dan ngaji. Ngajinya bukan ngaji Al-Qur'an doang. Tapi, beliau rutin ngaji bersama teman-temannya setiap minggu diisi sama Ustaz Zainudin. 

"Babeh suka nasihatin Ane katanya hidup di dunia ini hanya sebentar saja, sekedar mampir sekejap mata. Tugas kita berusaha menjemput rezeki itu dengan jalan halal. Soal rezeki insyaallah sudah diatur, asalkan tetap ikhtiar dan tawakal, tentu kita akan kebagian."

"Wah, dalem banget ya nasihat babeh Lu. Kadang Gua iri sama Lu. Kayaknya enak banget punya ortu seperti Babeh Elu. Keluarga kalian kayaknya harmonis banget. Gua pengen punya bokap dan nyokap yang perhatian. Gua ngerasa hampa karena mereka terlalu sibuk sama dunia kerja menjadi budak corporate. Bokap juga pelit banget jarang sedekah, katanya gajinya habis buat bayar leasing mobil. Kalau gaji nyokap ya buat urusan dapur. Pusing banget dah!" Keluh Rangga sambil tepuk jidat.  

"Hush! Ente nggak boleh bilang yang jelek-jelek soal ortu. Kualat tahu! Secara ortu Ente kan udah berusaha banting tulang buat Ente. Masak iya Ente kagak bersyukur?" 

"Biarin aja, habisnya Gua kesel sama mereka," timpal Rangga.

"Rumput tetangga selalu lebih hijau ya, Bro! Ente nggak boleh memandang bahwa keluarga Ente itu nggak baik hanya dari satu sisi kurang perhatian dari ortu. Seharusnya Ente bersyukur bokap masih mau berusaha untuk mencukupi kebutuhan keluarga walau ada beberapa sisi yang harus diperbaiki misalnya tentang leasing mobil. Kita kudu hati-hati karena setahu Ane leasing  mobil dan sejenisnya hukumnya haram."

"Apa, haram? Rangga kaget. Bukannya yang haram itu makan babi, judi, mabuk, dan sejenisnya? Gua baru denger kalau leasing mobil itu haram. Lu tahu dari mana?"

"Ane tahu dari ustadz Zainudin juga. Kebetulan waktu itu babeh nanyain perkara itu ke ustadz Zainudin. Kata ustadz leasing itu haram karena ada penggabungan dua akad, yaitu akad sewa dan akad jual beli."

"Dari Ibnu Mas'ud ra. berkata, Nabi saw. melarang dua kesepakatan dalam satu kesepakatan" (HR Ahmad). Syeikh Taqiyuddin an Nabhani menjelaskan bahwa pada hadis ini melarang dua akad dalam satu akad. Misalnya menggabungkan akad jual beli dan sewa."

Rangga manggut-manggut namun masih nampak belum puas. Untunglah Doni tahu gelagat sobatnya. 

"Kenapa Rangga, Ente bingung ya? Tenang, Ane juga awalnya bingung. Namun, setelah rutin ngaji sama Kak Beni, Ane dikit-dikit jadi paham. Kayaknya Ente juga harus ngaji deh. Gimana, tertarik?"

"Sepertinya Gua tertarik juga, mana tahu kehidupan Gua dan keluarga berubah. Tapi Gua malu karena Gua nggak bisa baca Al-Qur'an sama sekali. Ntar Gua diketawain sama temen lainnya. Kan gua gengsi, Bro!"

"Woles aja Bro, lagian kita ngaji kan biar bisa, dan menuntut ilmu itu kan wajib. Apalagi menuntut ilmu agama kita. Itu perkara yang wajib kita lakukan mulai dari orok sampe kita menjelang mati. Pokoknya nggak ada istilah libur menuntut ilmu," pungkas Doni. 

"Sip dah, Elu udah macem ustaz aje. Gua manut dah. Oya, Gua masih penasaran dengan sedekah subuh tadi. Lu bisa jelasin ke Gua?"

"Oh, soal itu! Sebenarnya ada beberapa keutamaan dari infak atau sedekah di waktu subuh. 

Nabi saw. bersabda "Tidak ada satu hari pun bagi seorang hamba, kecuali datang dua malaikat yang salah satu dari mereka berdoa, 'Ya Allah beri ganti yang lebih baik bagi orang yang bersedekah.' Malaikat yang satu lagi berdoa, 'Ya Allah berilah kebinasaan bagi orang yang menahan hartanya" (HR Bukhari dan Muslim).

Sedekah di waktu subuh memiliki beberapa keutamaan. Diantaranya:
1. Mendapatkan doa Malaikat, seperti hadis tadi. 
2. Mendapatkan balasan berlipat sebagaimana janji Allah Swt.
3. Akan ditolong oleh Allah Swt. karena telah menolong orang lain.
4. Terhindar dari petaka.
5. Memiliki kebiasaan berinfak. 

"Mantul, Bro.! Mudah-mudahan Gua dan ortu bisa rutin sedekah subuh biar harta kita lebih berkah ya. Amin," kata Rangga.

"Aamiin. Ane doakan Ente istikamah. Kita bisa memulai kebaikan yang kecil ini. Kalau rutin kita lakukan insyaallah berbuah pahala yang terus mengalir. Ane senang dah sama Ente yang sudah mau berusaha berjuang lebih baik. Mudah-mudahan Allah rida ya, Bro. Moga-moga kita jadi pemuda keren yang rajin sedekah subuh," pungkas Doni

"Aamiin." Rangga pun mengaminkan sambil mengangkat kedua tangannya.

[Cf]

Baca juga:

0 Comments: