Headlines
Loading...
Oleh. Nirwana Sadili

Dari Abu Hurairah radhiyallahu‘anhu dari Nabi sallallahu alaihi wasallam, Rasulullah bersabda:

Tujuh golongan yang dinaungi Allah dalam naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: Imam yang adil, seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah, seorang yang hatinya bergantung ke masjid, dua orang yang saling mencintai di jalan Allah, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah.” Dan seorang yang bersedekah dengan satu sedekah lalu ia berzikir kepada Allah dalam keadaan sepi lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan tangan kanannya, serta seseorang berzikir kepada Allah dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Masyaallah dalam hadis tersebut salah satu yang akan mendapat naungan Allah di padang masyar adalah seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah. Hadis ini merupakan kabar gembira bagi pemuda dan seharusnya menjadi cita-cita untuk meraihnya. 

Rasulullah saw. mengabarkan bahwa di padang masyar pada hari kiamat, matahari akan didekatkan jaraknya kepada makhluk hingga tinggal sejauh satu mil, hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim no. 2864. Keadaannya sangat panas, saat itu pemuda yang selalu beribadah kepada Allah-lah yang akan mendapatkan naungan-Nya.

Imam Abul ‘Ula Mubarakfuri berkata, “Dalam hadis ini Rasulullah sallallahu alaihi wasallam mengkhususkan penyebutan “seorang  pemuda” karena usia muda adalah masa yang berpotensi besar didominasi nafsu syahwat. Disebabkan kuatnya pendorong untuk mengikuti hawa nafsu pada diri seorang pemuda, maka dalam kondisi seperti ini untuk berkomitmen dalam ibadah (taat) kepada Allah tentu lebih sulit dan ini menunjukkan kuatnya nilai ketakwaan dalam diri orang tersebut.”

Saat ini banyak pemuda yang menghabiskan masa mudanya dengan hal-hal yang tidak bermanfaat seperti nongkrong berjam-jam di kafe, nongkrong di pinggir jalan, menghabiskan waktu di klub malam, dugem. Bahkan banyak generasi muda yang melakukan kemaksiatan seperti: seks bebas, narkoba, melakukan kekerasan, dan berbagai kemaksiatan lain. Ada juga yang melalaikan waktu mudanya dengan main game, tik-tok-an yang tidak manfaat, dan sosial media lainnya yang kian hari menjadi candu bagi kawula muda.

Islam memberi perhatian lebih kepada pemuda. Islam memerintahkan pemuda untuk melakukan hal-hal yang mendatangkan kebaikan, dan juga menjelaskan keutamaan pemuda yang selalu taat kepada Allah sebagaimana dijelaskan dalam hadis tersebut.

Untuk membentuk pemuda yang selalu taat beribadah kepada Allah dibutuhkan sinergi antara keluarga, lingkungan masyarakat, dan peran negara. Dalam keluarga orang tua berkewajiban mendidik anak-anaknya untuk selalu terikat perintah dan larangan Allah. Selalu mengaitkan perbuatannya dengan aturan Allah. Bahwa semua perbuatannya kelak akan dimintai pertanggungjawaban, sehingga muncul rasa takut kepada Allah membuatnya berhati-hati dalam melakukan perbuatan.

Lingkungan masyarakat memberikan kontrol dengan amar makruf nahi munkar, saling menasihati, sehingga tercipta lingkungan yang saling mengingatkan bila ada yang melakukan kesalahan. Negara harus hadir, dia berperan membentuk pemuda yang berkepribadian Islam dengan menerapkan sistem pendidikan Islam. Ketika keluarga, masyarakat, dan negara bersinergi dipastikan akan melahirkan pemuda-pemuda yang taat dan selalu beribadah kepada Allah. Juga akan melahirkan pemuda yang berjiwa pejuang dan berkarakter pemimpin yang akan menjadi pembela Islam.

Wallahualam bissawab. [Ni] 

Magetan, 29 Oktober 2023

Baca juga:

1 komentar