motivasi
Pentingnya Berjamaah
Oleh. Surya Ummu Fahri (kontributor media)
Hari ini dunia kembali bergelora menyuarakan aspirasi mereka untuk menolak penjajahan yang dilakukan oleh entitas Yahudi di G4z4. Berbagai macam dukungan dan bantuan baik secara moril maupun materiil sudah dapat kita saksikan secara luar biasa. Karena hari ini kecanggihan teknologi yang mempermudah segala aktivitas yang berkaitan dengan informasi dan komunikasi.
Siapa sangka suara hati dari korban penjajahan yang bertahun-tahun itu kini lantang terdengar hingga menyayat hati. Belum lagi dengan foto-foto dan video yang beredar membuat bulu kuduk merinding saking kejinya. Tangis dan air mata seolah makin mengiris-iris perasaan. Tak terbayang jika kita yang ada pada posisi mereka. Sungguh Allah Maha Tahu apa yang terbaik bagi hambaNya.
Berjamaah?
Jika kemarin kita bahas berburu mutiara umat, kali ini kita akan membahas pentingnya berjamaah. Di mana hari ini kita saksikan dengan mata kepala sendiri, bahwa hari ini generasi muda cenderung lebih egois dan tidak peduli meskipun mereka tahu baik atau buruk. Selama aku baik-baik saja, no problem.
Wait.... Wait... Sebenarnya ini justru menjadi sebuah masalah yang besar. Bahkan sampai sampai sekelas anak kecil saja bisa bersuara tentang apa yang terjadi di sana. Di sini bagaimana? Masih belum berbuat apa-apa. Why? Karena hari ini kita tersekat rasa kebangsaan atau dengan kata nasionalisme.
Kesadaran umat untuk bangkit menjadi umat yang satu inilah yang menjadi satu-satunya solusi dari seluruh permasalahan kaum muslim di seluruh penjuru dunia. Lihat saja negara kita yang terkenal sebagai negara yang mayoritas Muslim, kalau tak ada gaung resolusi jihad kala itu atau teriakan takbir yang menggema pada arek-arek Suroboyo yang kemudian diperingati sebagai hari pahlawan. Tidak akan membuahkan hasil tanpa adanya jamaah atau organisasi yang bergerak bersama.
Coba lihat saja sapu lidi yang jika hanya satu lidi tak akan mampu berbuat apa-apa. Namun jika satu ikat, sekali usap maka bersihlah sudah. Seperti itu pula gaungan untuk menghentikan kejahatan entitas Yahudi ini tak cukup hanya sekedar mengutuk, mengecam, doa ataupun sekedar boikot produk kebutuhan hidup saja.
Jangan jadi Single Fighter.
Sebenarnya bagi Allah memenangkan kaum muslim itu mudah, Allah bilang "Kun" maka terjadilah. Allah tak butuh bantuan kita. Kaum muslim yang lain itu tak butuh kita bantu. Toh, kita bisa apa? Bunuh diri konyol dengan langsung terjun ke medan tempur tanpa keahlian apa-apa? Tentu tidak.
Tapi di sini Allah ingin memberikan pelajaran kepada kita lewat ayat keempat pada surat As Shaff yang berbunyi;
اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الَّذِيْنَ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِهٖ صَفًّا كَاَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَّرْصُوْص
Artinya: "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh."
Allah sedang menguji iman kita, cinta kita kepada-Nya lewat mereka yang kini dalam kondisi terzalimi. Kita mau tak berperang demi Allah, demi hukum Allah. Masuk ke dalam barisan jamaah yang berjuang dalam menegakkan hukum Allah. Rida dengan aturan yang Allah tetapkan untuk kita tanpa terkecuali atau tebang pilih hukum yang kita suka.
Padahal kalau kita lihat, orang-orang itu imannya jauh lebih dari kita. Mereka hafidz, mereka mulia, bahkan syahid saat meninggal dunia. Sementara kita masih jauh dari mereka. Sepertinya gak mungkin banget mereka minta tolong sama kita. Jadi, kita dibangkitkan pemikirannya agar memahami bahwa hukum Islam dan semua aturannya itu bukan untuk sebagai teori belaka tapi diterapkan.
Jika mereka sudah merasakan penjajahan dengan penderitaan yang begitu panjang. Maka lihatlah usaha mereka untuk menjajah kaum muslim dan memecah belah kaum Muslim. Sejak berdirinya negara yang di dirikan Rasul hingga runtuhnya Turki Utsmani maka sepanjang itu mereka berusaha menghancurkan kaum muslim.
Lalu seberapa lama kita tidak dinaungi oleh aturan Islam? Maka sudah benarkah cinta kita pada Allah? Sudah kokohkan barisan kita? Atau sudahkah bersungguh-sungguh menjalankan perintah dan larangan-Nya? Yuk! Gabung berjamaah dengan jamaah dakwah yang mengikuti kutlah dakwah Rasulullah.
Wallahualam bissawab. [Hz]
0 Comments: