Headlines
Loading...
Oleh. Dewi Kusuma
(Pemerhati Umat)

Setiap insan dikaruniai sepasang bibir yang manis. Dengan kedua bibir yang kita miliki maka kita bisa berbicara. Namun kita harus berhati-hati dalam berucap. Jangan sampai perkataan kita tidak enak didengar orang lain.

Dengan sepasang bibir yang kita miliki, kita bisa mengucapkan berbagai perkataan. Dengan ucapan yang kita lontarkan akan menimbulkan berbagai reaksi. Untuk itu kita mesti menyertakan akal agar ucapan yang kita keluarkan penuh dengan manfaat. Lisan yang terucap mesti harus dilandasi dengan sandaran yang kuat. 

Sebagai umat muslim tentu kita dituntut untuk mendasari perkataan yang kita ucapkan dengan akidah Islam. Mempelajari perkataan -perkataan apa yang boleh kita ucapkan dan apa yang tidak boleh kita lontarkan. Suatu perkataan yang baik adalah nasihat. Nasihat kepada sesama manusia agar bisa merubah kebiasaan jelek kepada perbuatan yang baik. Dari yang sudah baik agar menjadi lebih baik. 

Merubah kebiasaan orang lain yang melanggar syariat menjadi taat syariat. Meski hal ini tidak mudah namun Allah telah mewajibkan kepada setiap individu muslim untuk beramar makruf nahi munkar. Apalagi di era saat ini, dimana kehidupan manusia telah dipisahkan dari agama. Sehingga kita banyak mendengar berbagai kasus yang membuat hati kita miris. 

Terjadinya tawuran dikalangan pemuda maupun anak usia sekolah.Terjadinya pelecehan seksual. Adanya pencuri maupun korupsi yang kian marak. Mengkonsumsi minuman keras yang memabukkan. Yang semua itu adalah perbuatan- perbuatan yang melanggar syariat. Menerjang hukum (aturan) Allah yang menimbulkan dosa bagi para pelakunya.

Semua itu pasti butuh perkataan-perkataan yang harus kita ucapkan. Lisan kita dituntut untuk berbicara untuk menyampaikan nasihat kepada mereka. Agar mereka segera menjauhi ataupun menyudahi perbuatan ataupun tingkah laku yang berdosa tersebut.  Dimana semua itu mereka lakukan karena memperturutkan bisikan-bisikan setan. Diabaikannya aturan agama dalam menjalani kehidupannya. Sehingga mereka terjerumus kepada perbuatan nista melakukan dosa dan kemaksiatan.

Disinilah pentingnya perkataan yang baik untuk disampaikan. Sehingga mereka bisa berubah menjadi baik dan lebih baik lagi. Sebab segala perbuatan ataupun perkataan yang kita lakukan ataupun ucapkan akan ada pertanggungjawabannya dihadapan Allah. Jika perkataan kita penuh makna maka akan mendatangkan pahala. Jika menyalahi syariat Islam (mengingkari aturan Allah) tentu dosalah yang akan dipikulnya.

ÙˆَÙ‚ُÙ„ْ Ù„ِّعِبَادِÙŠْ ÙŠَÙ‚ُÙˆْÙ„ُوا الَّتِÙŠْ Ù‡ِÙŠَ اَØ­ْسَÙ†ُۗ 

"Katakan kepada hamba-hamba-Ku supaya mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (dan benar). 

(QS.Al-Isra': 53).

Wallahualam bissawab.
[Rn]

Baca juga:

0 Comments: