Headlines
Loading...
Oleh. Netty Al-Kayyisa

Manusia  berbeda dengan makhluk Allah yang lainnya. Dia diberi akal, yang dengannya bisa memutuskan. Memilih yang baik dan buruk. Menentukan benar dan salah dalam kehidupan. 

Ketika hari ini telah memilih jalan perjuangan, maka itu adalah pilihan terbaik. Meski terjal, curam dan terlihat membahayakan, sejatinya itu adalah jalan kebenaran. 

Jalannya para Nabi dan ulama. Jalannya para pejuang. Jalannya para syuhada. Jalan menuju kemenangan. Jalan menuju kebahagiaan hakiki di akhir nanti. 

Tak perlu resah. Tak perlu gundah. Tetap jaga keikhlasan dalam dakwah. Karena itulah yang dituntut dari jalan ini.   

Jangan pernah menyerah. Jangan pernah putus asa, jika perjuangan ini belum terlihat nyata hasilnya. Barangkali Allah sedang menguji seberapa kuat kita. Seberapa gigih kita. Seberapa sungguh-sungguh kita dalam memperjuangkan agama-Nya. 

Tak perlu takut. Tak perlu nyali menciut. Melihat musuh-musuh Islam seolah memiliki taring tajam. Sadarilah itu hanya kamuflase kehidupan.

Tetap kokoh dan kuat menapaki jalan kebenaran. Tetap jaga istikamah hingga kemenangan ada di tangan. 

Jangan pernah menyerah. Jangan mau kalah. Meski beban teramat berat di pundak. Jangan pernah meminta untuk dikurangi beban ini  tetapi mintalah bahu ini kuat memikulnya hingga sampai tujuan nanti. Hingga Allah menyuruh kita pulang. Karena sudah cukup waktu kita untuk berjuang. 

Selama waktu itu belum datang, belum berakhir kehidupan, maka tetap melangkah di jalan perjuangan. Tetap tegak berdiri dan memohon pada Illahi. Semoga kita dikuatkan di jalan ini. 

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفۡسًا اِلَّا وُسۡعَهَا ‌ؕ لَهَا مَا كَسَبَتۡ وَعَلَيۡهَا مَا اكۡتَسَبَتۡ‌ؕ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذۡنَاۤ اِنۡ نَّسِيۡنَاۤ اَوۡ اَخۡطَاۡنَا ‌ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحۡمِلۡ عَلَيۡنَاۤ اِصۡرًا كَمَا حَمَلۡتَهٗ عَلَى الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِنَا ‌‌ۚرَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلۡنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖ‌ ۚ وَاعۡفُ عَنَّا وَاغۡفِرۡ لَنَا وَارۡحَمۡنَا ۚ اَنۡتَ مَوۡلٰٮنَا فَانۡصُرۡنَا عَلَى الۡقَوۡمِ الۡكٰفِرِيۡنَ

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir." (QS Al Baqarah : 286).

[Hz]

Baca juga:

0 Comments: