Headlines
Loading...
Oleh. Sri Purwanti

Bahagia....

Sob, apa yang terbesit olehmu jika membaca atau mendengar kata bahagia?

Pasti gambaran suasana hati yang menyenangkan, penuh tawa, damai, seru, asyik, berbunga-bunga, dan enggak mau dilupakan.

Lalu, jika ditanya siapa yang ingin bahagia?

Ah, aku yakin sekali. Enggak ada satu orang pun di dunia ini yang enggak pengen bahagia. Betul?

Sobat, rasa bahagia merupakan perasaan yang Allah titipkan dalam hati kita. Perasaan itu muncul, tatkala kita mendapatkan hal yang kita inginkan, atau kita cita-citakan. Ia juga bisa merupakan simbol dari hasil jerih payah yang mungkin saja telah kita korbankan.

Nah, apa ya yang bisa membuat kita bahagia?

Apakah kekayaan? Sungguh, tak dimungkiri, memiliki harta yang berlimpah bisa jadi sumber bahagia. Namun, di sisi lain, tak jarang pula kita temukan, orang yang bergelimang kemewahan, juga enggak merasa bahagia. Jiwanya hampa, kosong, dan justru banyak beban tekanan. Hmmm.

Lalu, apakah pangkat dan jabatan? Bisa juga ya. But, enggak sedikit pula mereka yang memegang kekuasaan, enggak bisa menikmati hidup karena selalu terjebak akan alur rumitnya pemikiran.

Lho???

Sobat, harta, kekayaan, pangkat, jabatan, dan segala macam yang berkaitan dengan itu benar bisa banget bikin kita bahagia. Namun, jika tidak benar mengarahkannya, kebahagiaan itu akan menjadi semu semata. Why? Karena bisa saja kita salah memaknai kata bahagia. Ya, bisa saja kita memaknai bahagia hanya dengan parameter dunia. Padahal, dunia itu enggak kekal alias sementara belaka. 

Bisa saja hari ini kaya raya, atau mulia dengan jabatan, serta keindahan rupa. Namun, jika itu justru menjauhkan kita dari tujuan hidup yang sebenarnya, lha, buat apa? Enggak bakalan bahagia!

So, gimana dong agar bahagia?

Tenang, Sob. Allah sudah memberikan petunjuk agar kita tahu siapa orang yang berbahagia. Hal itu bisa kita simak dalam surah Hud ayat 108:
 وَاَمَّا الَّذِيْنَ سُعِدُوْا فَفِى الْجَنَّةِ

"Dan adapun orang-orang yang berbahagia, maka (tempatnya) di dalam surga."

Kata Allah, orang yang berbahagia itu ialah ia yang sudah bisa menempati surga. Berarti untuk bisa mendapatkan kebahagiaan, tentu saja kita harus bin wajib berusaha untuk bisa masuk surga. Ya, wajib diusahakan, karena surga adalah puncak kebahagiaan kita. Tak akan ada lagi yang dirisaukan jika sudah di sana. Jadi, sudah pasti enggak bisa ujug-ujug kita tempati.

Caranya gimana ya?

Nah, dalam ayat lain, yakni surah An-Nisa ayat 124, Allah Swt. memberikan dua tips agar kita bisa masuk surga. Apatuh?

Pertama, beriman. Artinya, wajib banget mengimani Allah sebagai Tuhan kita. Dengan apa? Tentu saja dengan taat pada-Nya. Apapun itu. Segala perintah-Nya dituruti. Larangan-Nya, kudu dihindari. Jadi, enggak di mulut aja ngaku mengimaninya.

Kedua, mengerjakan amal kebajikan. Sobat pasti sudah tidak asing lagi ya. Setiap amal, bisa dianggap baik, alias diterima jika ia memenuhi dua syarat juga. Yakni niatnya Lillah, juga caranya benar sebagai mana yang dicontohkan Rasulullah.

Semoga kita semua bisa mendapatkan puncak kebahagiaan kita ya, Sob. Aamiin. [An]

Baca juga:

0 Comments: