Headlines
Loading...
Oleh. Fitri Ummu Syarif
 
Setiap kita pernah berada pada titik lelah, bad mood, malas untuk mengerjakan kebaikan, berat menunaikan kewajiban atau amalan yang dianjurkan. Pernah juga merasa mudah melakukan maksiat atau perkara makruf yang biasa kita tinggalkan. Ini alarm bahwa kita butuh recharge our iman. 

menyelamatkan iman yang lagi turun atau lemah dengan recharge our iman merupakan tindakan tepat untuk kita menemukan cara  kembali mendekat kepada Allah Swt agar baterai iman kembali penuh. sebagaimana kita menjaga handphone agar tidak mati, iman pun perlu untuk di recharge.

Tak ada satu manusia yang luput dari gejolak iman. Hanya saja, kadar naik turunnya yang mungkin berbeda-beda. Tergantung keilmuan seseorang, kecepatan meningkatkan amal, kedekatannya dengan Allah, kepedulian terhadap orang sekitar, pengorbanan, dan cermin pertemanan. 

Pada saat kita di fase low iman, berikut hal yang bisa kita lakukan untuk recharge iman: 

Pertama, tadabur Al-Qur'an dan menuntut ilmu. Tadabbur Al-Qur'an adalah satu cara terbaik untuk me-recharge iman kita yang mulai menurun. Tadabbur bukan sekadar membaca atau menghafal, melainkan membaca ayat dan mempelajari kandungannya serta mencari ilmu berkenaan dengannya. Dengan begitulah, kita akan kembali melihat tanda-tanda kebesaran Allah dan kebenaran Islam, yang mampu menghasilkan keimanan yang kuat di dalam hati.

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, hati mereka gemetar, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Rabbnya mereka bertawakkal” (TQS al-Anfâl: 2).

Kedua, beribadah saat sendirian maupun ramai. Memaksa diri untuk taat itu penting agar kita mampu terhindar dari godaan setan yang senantiasa membuat malas apalagi kala sendiri. Jika kita mampu menjaga diri dari berbagai bisikan setan yang menggoda, lalu beribadah dengan mengharap rida Allah semata. Baik sendirian maupun di keramaian, saat itulah charge iman kita. Entah itu untuk bangun menegakkan amalan sunnah atau amalan wajib.

Ketiga, selalu cinta dan bersandar hanya kepada Allah. “Tidak (sempurna) keimanan salah seorang di antara kalian sampai aku lebih dia cintai dari orang tuanya, anaknya, dan seluruh manusia” (HR. Bukhari dan Muslim).

Sebesar apapun persoalan yang tengah kita hadapi, sungguh Allah lebih Maha Besar dan Maha Kuasa. Apapun yang sedang kita hadapi semua atas izin Allah dan Allah yakin kita mampu melewatinya. Maka sudah semestinya kita bersandar kepada Allah dan membangun cinta kepada Allah. Yah, Saat itulah keimanan kita terus di charge.

Keempat, pengorbanan karena Allah. Pengorbanan karena Allah akan dibalas langsung dengan manisnya iman. Kita tidak akan meresa sedih dalam sebuah pengorbanan yang dilakukan karena Allah. Lihatlah bagaimana pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail berbuah manisnya iman. Bertambah keimanan kepada Allah. Bukti recharge keimanan.

Kelima, berteman dengan orang-orang saleh. Berteman dengan penjual ikan kita akan terkena amisnya, berteman dengan penjual parfum kita pun akan terpercik wanginya. Demikian juga berteman dengan orang saleh akan membantu kita mencharge keimanan kita.

Keenam, memanfaatkan waktu untuk ketaatan. Jika kita tidak sibukan diri untuk ketaatan dan untuk akhirat, maka kemaksiatan dan dunia akan menyibukkan kita. Karenanya memanfaatkan waktu untuk kebaikan juga bagian recharge iman kita. [ry].

Baca juga:

0 Comments: