Headlines
Loading...
Rusaknya Fungsi Keluarga, Sekularisme Biang Keroknya

Rusaknya Fungsi Keluarga, Sekularisme Biang Keroknya

Oleh. Siti Aminah
(Pendidik dan Pemerhati Keluarga)

Sungguh nahas nasib Muhammad Rauf remaja berusia 13 tahun, warga Desa Parigimulya, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat ditemukan tewas di saluran irigasi atau sungai di Blok Sukatani, Desa Bugis, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu pada Rabu, 4/10/2023. Rauf ditemukan di pinggir sungai dalam kondisi berlumuran darah dengan tangan terikat ke belakang. Rauf ternyata dihabisi nyawanya oleh ibu kandungnya yang berinisial N (43), paman S (24), serta kakeknya, W (70) (KOMPAS.com, 7/10/2023).

Oleh ibu kandungnya, korban dibuang di saluran irigasi atau sungai di Blok Sukatani, Desa Bugis, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, hingga akhirnya mayat korban ditemukan oleh warga (TribunJabar.id, 6/10/2023).

Korban selama ini hidup menggelandang dan sudah lama tidak pulang. Sedangkan ayah dan ibu korban sudah bercerai. Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi, motif N yang tega menghabisi nyawa anak kandungnya sendiri diketahui lantaran kesal dan gelap mata dengan kelakuan korban. Pasalnya, korban dikenal sebagai anak yang nakal karena sering mencuri dan membuat masalah sehingga tersangka merasa malu dan lelah mengurus korban (TribunJabar.id, 7/10/ 2023).

Hilangnya Naluri Keibuan

Aduhai, mendengar beritanya saja seakan tak sanggup. Sudah sering kita dengar kasus pembunuhan yang dilakukan oleh keluarganya. Sebegitu kejamnyakah keluarga sekarang ini, bahkan pelakunya adalah ibu kandungnya sendiri. Anak yang dirindukan sebuah keluarga, anak yang dikandung dan ditimang sejak kecil hanya untuk dibunuh. Kemanakah naluri keibuannya? Terlebih ada kakek dan paman yang seharusnya menjadi pelindung bagi seorang anak justru ikut menghabisi nyawanya. Sudah hilangkah rasa kasih sayangnya? 

Berbagai Faktor Ikut Berperan

Dari kasus tersebut jika melihat dari alasan sang ibu, meski alasan tersebut tidak bisa dibenarkan, ia merasakan begitu beratnya tugas seorang ibu dan keluarga mendidik anaknya, terlebih ia sudah bercerai dari suaminya.

Seorang ibu yang seharusnya mendidik anaknya, mengurusi urusan rumah tangga yang merupakan tugas utamanya, kini ia disibukkan mencari ekonomi untuk keluarga. Bahkan jika istri ini sudah bercerai dari suaminya, maka banyak para ayah yang tidak lagi mau menanggung nafkah anak dan keluarganya.

Dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga hingga menghilangkan nyawa, ada beberapa faktor yang berperan dalam kasus KDRT, mulai dari faktor ekonomi seperti yang dicontohkan di atas, kemudian faktor emosi moral, ibu yang sibuk bekerja menjadi lelah fisik dan hati akhirnya mudah tersulut emosi hingga melakukan hal di luar naluri keibuannya yang lembut dan penuh  kasih sayang. Bahkan seorang ibu serasa melebihi sifatnya binatang yang binatang saja seperti apapun anaknya tidak akan membunuh darah dagingnya. 

Selain itu, yang berperan juga faktor lemahnya iman. Sekularisme telah menjadikan anggapan mendapatkan materi adalah nomor utama dan sumber kebahagiaannya. Menjadikan seseorang menghalalkan segala cara, dan tak lagi melihat halal haramnya, tidak mau diatur dengan agama, menjadikan iman serapuh kerupuk dan setipis tisu. 

Selain itu baik dari sisi orang tua, terkait pola pengasuhan yang masih perlu diperbaiki, ilmu agama, mentalnya harus senantiasa diasah. Dari sisi lingkungan yang sudah terbiasa banyak anak yang hidup menggelandang dan tidak teratasi dengan baik.

Sementara itu negara juga membiarkan para ayah yang melalaikan kewajibannya dalam mencari nafkah keluarga meskipun sudah bercerai dari istrinya. Dari banyaknya permasalahan yang timbul tidak terlepas dari sistem yang diterapkan yakni sekularisme kapitalisme. Jadi termasuk rusaknya keluarga serta fungsinya seperti kasus di atas tidak lain sekularisme inilah biang keroknya. 

Islam Aturan Sempurna

Berbeda halnya dengan Islam yang memiliki aturan yang sempurna dan sesuai dengan fitrah manusia, selain itu dengan Islam juga akan mewujudkan berbagai hal penting dalam kehidupan seperti kesejahteraan ketenteraman dan terjaganya iman dan taqwa kepada Allah Swt.

Islam akan menjamin kesejahteraan masyarakatnya berupa mewajibkan para ayah atau suami untuk bekerja, dan negara Islam juga akan menyediakan lapangan pekerjaan yang layak bagi mereka. Sehingga kebutuhan ekonomi keluarga bisa terpenuhi dan kesejahteraan terwujud.  

Islam karena ajarannya juga sesuai dengan fitrah manusia yang akan melahirkan ibu yang peduli dan berkasih sayang yang merupakan naluri keibuannya. Menasihati dalam kebaikan dan kebenaran yang dilandasi oleh iman. Jika kita sudah tahu akar masalahnya dan ingin keluar maka patutnya kita bertaqwa kepada Allah dengan menerapkan aturan dari Allah Swt. [An]

Baca juga:

0 Comments: