motivasi
Siapa Pemenangnya?
Oleh. Rita Razis
Siapa sih yang nggak mau jadi pemenang? Pasti semua ingin jadi pemenang.
Apakah harus dalam turnamen untuk menjadi pemenang?
Ya, menjadi pemenang memanglah membanggakan. Pemenang suatu harapan. Tapi, pemenang apakah harus urutan 1, 2 atau 3? Tentu tidak.
Pemenang adalah proses, bagaimana mana kita bisa melawan rasa malas atau posisi aman. Bagaimana kita berada dalam turnamen kehidupan ini. Turnamen yang penuh godaan, hambatan dan tantangan untuk mencapai kemenangan dan tujuan hidup kita. Memang tidak mudah, tapi harus kita lawan dan bulatkan tekat. Yakin kita bisa dan mampu menjadi pemenang disegala kondisi kehidupan ini. Jangan sampai rasa malas, mager dan posisi aman kita membuat kita lalai dan jauh dari Allah Swt.
Lawan, selama kita masih mampu lakukan, jangan pernah menunda kebaikan karena kita tidak tahu sampai kapan usia kita. Terus berproses untuk taat itulah kemenangan. Kita telah menjadi pemenang dan mengalahkan kebiasaan buruk dari diri kita. Sebab Allah tidak pernah tidur dan selalu mengawasi kita. Allah juga melihat proses kita, apakah kita sungguh-sungguh atau hanya main-main saja dalam ketaatan?
Sebab dalam kehidupan pastilah akan ada episode-episode yang harus kita lalui sampai episode terakhir kita. Jalan hidup yang berlika-liku tentu menguji ketaatan kita. Sebagai mana dijelaskan di Qur’an,
اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْٓا اَنْ يَّقُوْلُوْٓا اٰمَنَّا وَهُمْ ل َا يُفْتَنُوْنَ
“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan (hanya dengan) berkata, "Kami telah beriman," padahal mereka belum diuji?” (QS Al-Ankabut : 2)
So, wajib membuktikan ketaatan kita, taat tidak hanya dilisan dan dihati saja tetapi juga diperbuatan dan amalan kita. Sebagai mana Islam memiliki aturan di seluruh lini kehidupan. Dari A sampai Z lengkap. Nah tugas kita menerapkannya dalam kehiupan kita. No pilih-pilih no tapi-tapi. Sehingga apa yang kita lakukan? Sami'na wa athona. Dengan demikian kitalah pemenang sebenarnya, di dunia dan akhirat, aamiin.
Jadikan posisi aman kita di dalam jalan ketaatan bukan kebalikannya. Jika kita tidak merubah dan berusaha, siapa yang akan mengubahnya? [Ma]
0 Comments: