Headlines
Loading...
Oleh. Sri Ratna Puri

Setiap yang bernyawa pasti mati, Allah Swt, memastikannya dalam Al-Qur'an surat Al-An'kabut ayat 57. Manusia, mati. Hewan, mati. Tumbuhan juga akan mati. 

Coba kita kembali mengingat-ingat, siapa saja orang yang kita sayang atau kita kenal di sekitaran, yang telah berpulang lebih awal. Ibu, bapak, nenek, kakek, saudara, tetangga, anak, dst.. 

Mati itu, tidak untuk ditakuti. Ketika ajal datang, mau apa pun kondisi kita, siap atau tidak, yakinlah! Siapa pun tidak akan bisa menghindar dari yang namanya kematian. 

Mati itu pelajaran bagi yang menyaksikan. Mengenaskan, menyeramkan, mengejutkan atau menyenangkan. 

Menyenangkan, ketika melihat jasad para syuhada, orang-orang salih. Ada yang tersenyum seperti bergembira karena bertemu kematian yang didamba. Masih di dunia saja, mereka telah diperlihatkan surga. 

Menyeramkan, seperti kematian para pendosa. Jasad yang tidak diterima bumi. Bau busuk menusuk. Saat hendak dimasukkan ke liang lahat, petir disertai hujan besar, seperti menunjukkan kemarahan alam. Seperti jasad Fir'aun, Kemal laknatullah, Ariel Shar**, dll.. 

Sedang kematian yang mengenaskan atau mengejutkan, tidak bisa serta merta kita cap sebagai kematian yang su'ul khatimah. Misal korban dari kecelakaan atau tindak kriminal. 

Kematian adalah fase awal alam akhirat yang panjang. 

Kematian, biasanya datang pada kondisi sesuai kebiasaan. Belum lama viral di sosmed, seorang ustazah meninggal di saat memimpin pengajian. Ada juga yang meninggal saat sujud. 

Kematian wajib dipersiapkan. Sebagaimana Islam mengajarkan. Pertama, doa. Sebelum tidur membaca doa yang artinya "Dengan nama-Mu ya Allah, aku hidup dan aku mati". Setelah bangun tidur, berdoa lagi, yang artinya "Segala puji bagi Allah, Tuhan yang menghidupkan kami setelah ia mematikan kami. Kepada-Nyalah kebangkitan hari kiamat".

Dalam bacaan doa iftitah di dalam salat, ada kalimat "Inna sholati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi robbil alamin' (Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Tuhan Semesta Alam)". 

Kedua, berusaha. Dengan menjaga ingatan bahwa mati bisa datang tanpa pemberitahuan, insyaallah memicu orang beriman untuk berusaha mencapai keselamatan di akhirat. Sehingga segala tindakan dipikirkan dari awal. 

Waalahualam.

Baca juga:

0 Comments: