Headlines
Loading...
Oleh. Erna Kartika Dewi

Kehidupan dan kematian adalah dua hal yang akan selalu ada, sering kita dengar dan saling berdampingan. Dulu ketika belum paham, setiap kali mendengar kata kematian atau berita duka cita apapun ataupun ketika menyaksikan orang yang meninggal dunia apalagi menyaksikan yang namanya sakaratul maut, rasanya hati ini selalu saja diliputi rasa takut bahkan terkadang sampai tidak bisa tidur setelahnya. Tetapi rasa takut yang dirasa itu lebih ke arah terbayang-bayang oleh sosok yang telah pergi itu. Semua proses demi proses yang disaksikan selalu saja terbayang dan jujur semua itu selalu membuat takut. Andai boleh menawar seperti ingin bilang tidak ingin lagi mendengar kabar duka cita atau kabar kematian dari siapapun, inginnya mendengar kata bahagia saja.

Tapi sekarang, seiring berjalannya waktu, seiring bertambahnya usia dan pengalaman hidup yang sudah dijalani, semua rasa itu jadi berbeda. 

Setiap kali mendengar kata kematian, diri ini merasa takut bukan karena terbayang tentang orang yang telah meninggal tetapi lebih merenungi diri kapan kematian akan menghampiri. Karena kita tahu kematian tidak ada yang tahu kapan datangnya.

Dan dalam Al-Qur'an ada beberapa ayat yang menjelaskan tentang kematian (semua yang bernyawa pasti akan mati), salah satunya yaitu :

Surat Al Ankabut ayat 57 :

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ

Artinya: 
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan."
(QS. Al Ankabut: 57).

Sungguh, dunia ini hanyalah tempat persinggahan yang sementara saja. Tidak ada satupun yang abadi di alam dunia ini.

Akhirnya setiap melihat kematian, diri ini selalu merenung apa yang sudah aku persiapkan untuk pulang ke rumahku yang sesungguhnya, rasanya bekalnya masih belum juga cukup, rasanya diri ini masih belum juga menjadi baik dan masih saja penuh dengan kekurangan. Terbayang semua dosa dan maksiat yang pernah dilakukan.

Ya Allah betapa hinanya diri ini, ampuni semua dosa dan kesalahanku yang selalu saja membayangiku. Berikanlah kesempatan padaku untuk terus memperbaiki diri, dan layakkanlah aku untuk menjadi hamba terbaikmu.

Izinkan aku agar bisa terus memperbaiki diri, bisa menjadi pribadi yang bermanfaat untuk orang lain dan berikan aku ujung Umur yang indah Ya Rabb.

Isilah hari-hariku dengan kebahagiaan dan semua hal yang bermanfaat, karena sebagai manusia aku tidak pernah tahu amalan mana yang akan Engkau terima.

Saat ini, Allah masih memberikan nikmat usia dan juga nikmat kesehatan. Yang bisa aku lakukan adalah selalu mendekap Al-Qur'an agar bisa menjadi penerang di dalam kubur nantinya dan akan selalu setia menemani.

Ingin selalu berbuat baik, menebarkan aura kebaikan dan kebahagiaan dimanapun berada, ingin selalu memanfaatkan setiap detik waktu yang dimiliki dengan baik, hembusan nafas ini, lisan ini, pergerakan tubuh ini sehingga tidak ada satupun yang terbuang sia-sia. Jadikan ujung Umur ini indah Ya Allah.

Semoga Allah senantiasa memberikan keberkahannya, menaungi hidupku dengan limpahan cinta dan kasih sayangnya, meridai semua yang aku lakukan dan memudahkan setiap jejak langkah ini.

Aamiin..aamiin Yaa Mujibassailin

Baca juga:

0 Comments: