Headlines
Loading...
Oleh. Netty al Kayyisa  
 
Hai kang santri dan ning santri, bagaimana kabar kalian hari ini? Bagaimana kabar hafalan kalian hari ini? Bagaimana kabar iman kalian hari ini? Semakin maju, jalan di tempat atau justru terkikis karena polusi. Iya polusi. Hari ini banyak polusi di sekitar kita. Membuat sesak di dada karena terkotori janji-janji manisnya.  
 
Lhah kok kalian juga ikut-ikutan? Bukan ayat suci yang terlantunkan tapi gombalan-gombalan yang banyak beredar. Padahal jelas di situ tertulis akun atas nama santri. Tapi isinya sepeperti ini:
 
Bubur sumsum campur teri  
Assalamu'alaikum calon istri  
 
Jika bidadari hanya ada di surga  
Kenapa engkau ada di sini?  
 
Di depanmu aku memang malu-malu  
Tetapi di depan penciptamu, aku terang-terangan sebut namamu. 
 
Ya Salam, mau menjadi apa generasi santri hari ini? Sementara musuh-musuh Islam dengan seringai mengerikan tengah membidikkan senjata mematikan di hadapana kalian. Tidakkah kalian sadar?  
 
Program One Pesantren One Produk adalah salah satu contohnya. Kalian di dorong berkarya dan melupakan jati diri seorang santri yang seharunya menjadi ulama dan rujukan ilmu agama. Dengan alasan kemandirian, mencukupi kebutuhan dan kesejahteraan, kalian dipaksa berpikir tentang  bisnis dan tetek bengeknya, yang kadang jauh dari Islam. Melenakan bahkan mendorong kehidupan hedonis nan permissive. Mendorong  santri fokus pada kehidupan duniawi dan kesenangan pribadi.  
 
Lalu apa yang kalian kaji di pesantren? Sudahkah sesuai dengan pembinaan yang dilakukan Rasulullah hingga melahirkan generasi tangguh pengisi peradaban Islam? Jangan sampai kalian mempelajari tafsir Al-Qur’an berdasarkan konsep moderasi. Semua sama semua rata. Kaum muslim harus menjadi kaum pertengahan, tidak kolot dan fanatik terhadap agamanya. Wahai kang dan ning santri, sadarkah kalian akan bahaya ide ini? Atau kalian juga menjadi pengusung, pendukung dan penyeru moderasi? Karena hari ini, tak ikut pemimpin negeri maka akan bisa terkena sanksi. Hanya bagi orang-orang yang tak takut akan celaan dari orang yang mencela yang akan bertahan. Orang-orang dengan keimanan kuat dan pemahaman jernih tentang Islam yang pasti dimenangkan.  
 
Wahai kang dan ning santri, lalu kapan kalian memikirkan umat ini? Kapan kalian memperjuangkan agama ini. Agar bisa tegak di muka bumi. Menaungi seluruh penjuru dunia dan rahmat Allah atasnya.  
 
Wahai kang dan ning santri, kapan kalian membela saudara-saudara kalian di Palestina dan bumi Allah yang lainnya? Yang hari ini dirundung nestapa. Dibantai oleh zionis Israel laknatullah alaihi. 
 
Wahai kang dan ning santri, sadarlah. Kalianlah warasatun nabi. Kalian diberi kenikmatan berada di pesantren untuk menimba ilmu agama lebih banyak daripada yang lainnya. Ulama adalah cita-cita tertinggi kaum santri. Hanya saja ingatlah wahai kang dan ning santri, jadilah ulama hanif. Ulama yang selalu memperjuangkan Islam. Ulama yang berjuang untuk Islam. Sebagaimana para pendahulu kalian. 
 
Bukan ulama su’ (buruk). Yang kerjaannya hanya menjilat kaki musuh Islam demi sebongkah berlian atau satu dinar emas yang tak seberapa. Jangan jadi ulama penjaga sistem yang tak sesuai dengan sistem Islam. Yang akan semakin menjauhkan umat dari kebenaran. Menjauhkan umat dari pemahaman Islam yang benar. Jangan jadi ulama pembela kesesatan. Jangan jadi ulama yang melanggengkan kekuasaan korup berbasis oligarki tak berperi.  
 
Ayolah kang dan ning santri! Mondok tak melulu mengkaji kitab kuning, nahwu sorof dan teman-temannya. Tak sekedar hadrah dan gus Azminya. Atau gus-gus yang lain yang sedap dipandang mata. Juga gombalan-gombalan yang unfaedah bahkan cenderung menstimulus naluri melestarikan jenis kita. Memikirkan  lawan jenis yang belum halal untuk dilakukannya.  
 
Ayolah kang dan ning santri! Kajilah kitab Al Umm, Ahkamul Sulthaniyah dan sebangsanya. Agar kalian paham sistem kepemimpinan dalam Islam. Yang akan mendominasi dunia. Agar kalian paham, hari ini sistem politik kita tak diatur dengan syariah Islam. Pantas saja banyak kecurangan dan tak mensejahterakan. Justru mendholimi dan menyengsarakan rakyat ini.  
 
Agar kalian juga tergambar, perjuangan yang harus kalian lakukan. Dengan  bekal ilmu Islam yang telah kalian kuasai, maka kalian bisa memanfaatkannya, untuk menegakkan syariah Islam dalam seluruh aspek kehidupan. Karena tentunya kalian paham, karena jelas Allah sampaikan dalam al-Qur’an. 
 
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱدۡخُلُواْ فِي ٱلسِّلۡمِ كَآفَّةٗ وَلَا تَتَّبِعُواْ خُطُوَٰتِ ٱلشَّيۡطَٰنِۚ إِنَّهُۥ لَكُمۡ عَدُوّٞ مُّبِينٞ ٢٠٨  

208. Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.
 
Wahai kang dan ning santri, mari berjuang bersama kami. Meski kami tak sempat mengenyam dunia pesantren, tapi semangat kami sama. Menginginginkan izzul Islam wal muslimin. Dan itu hanya bisa terwujud jika ada khil4f4h yang menaungi hidup kita. Allahu Akbar! [Ys]

Baca juga:

0 Comments: