Headlines
Loading...
Oleh. Reva Lina

Berbicara mengenai maksiat, maksiat adalah suatu perbuatan yang wajib kita hindari. Tidak hanya melanggar perintah dan larangan agama. Namun juga hal yang tidak dapat mendatangkan manfaat sedikitpun. Contohnya maksiat pacaran yang tengah dianggap lumrah oleh kaum muda mudi saat ini.

Padahal kita sendiri mengetahui jangankan pacaran, hal yang berbau mendekati saja sudah dilarang. Namun, budaya pacaran saat ini bukan barang baru di realitas sekarang. Karena dari dulu sudah ada dan berkembang.

Di tengah pemahaman Islam yang minim, keluarga seolah mendukung kebebasan pada anak-anaknya. Bahkan lebih parahnya ada yang bangga anaknya memiliki pacar. Nauzubillah.

Acapkali ketika melihat anak muda yang enggan bahkan menolak pacaran selalu dibilang tidak laku, sok alim. Padahal, bukan karena tidak ada yang mau ataupun tidak laku karena ada yang lebih mereka pikirkan dari sekedar buang-buang perasaan. Di mana nanti kelak Allah pertanyakan dan diminta pertanggungjawaban.

Sungguh miris pemikiran yang diadopsi dari sekulerisme. Di mana tak ada lagi jiwa-jiwa muda teguh memegang prinsip agama. Setulus hati berjuang bukti cinta pada Rabb-Nya. Meskipun ada seperti mencari jarum dalam jerami.

Wahai pemuda, seharusnya kita mampu menempa diri dari godaan syahwat yang melenakan. Dunia yang penuh tipu daya belaka. Menjaga diri dari pintu maksiat terang-terangan. Lebih baik kita bersedih di dunia daripada di akhirat menyesali semuanya. Dan semua itu tak berarti apa-apa.

Wahai pemuda, Jauhi maksiat yang terlihat begitu indah dalam pandangan mata. Memabukkan jiwa, menusuk rongga-rongga. Ingat kita semua akan pulang, bekal apa yang sudah di persiapkan menghadap sang pencipta alam. 

Renungkan sejarah, lihat saudara-saudara kita di P4L35T1N4. Simbah darah tak masalah demi menjaga aman tanah mereka Masjidil Aqsha. Anak-anak terluka parah, tak mengeluh pada Allah. Jaminan surga sudah pasti untuk mereka. Lantas bagaimana dengan kita, Wahai pemuda? Masih bermaksiat tak ada putus-putusnya. Terang-terangan diperlihatkan pada dunia. Astaghfirullah.

Wahai pemuda dirimu generasi penerus estafet pergerakan jauhi maksiat yang menggiurkan. Bangkit kembali untuk masa depan. Jadikan syariat Islam sebagai patokan.

Wallahualam bissawab.

Palembang Sumsel, 29 Oktober 2023
[Rn]

Baca juga:

0 Comments: