Headlines
Loading...
Oleh. Ratty S Leman

اَللّٰهُ نُوْرُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ مَثَلُ نُوْرِهٖ كَمِشْكٰوةٍ فِيْهَا مِصْبَاحٌۗ اَلْمِصْبَاحُ فِيْ زُجَاجَةٍۗ اَلزُّجَاجَةُ كَاَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُّوْقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُّبٰرَكَةٍ زَيْتُوْنَةٍ لَّا شَرْقِيَّةٍ وَّلَا غَرْبِيَّةٍۙ يَّكَادُ زَيْتُهَا يُضِيْۤءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌۗ نُوْرٌ عَلٰى نُوْرٍۗ يَهْدِى اللّٰهُ لِنُوْرِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَيَضْرِبُ اللّٰهُ الْاَمْثَالَ لِلنَّاسِۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ۙ

"Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya-Nya, seperti sebuah lubang yang tidak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam tabung kaca (dan) tabung kaca itu bagaikan bintang yang berkilauan, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang diberkahi, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di timur dan tidak pula di barat, yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah memberi petunjuk kepada cahaya-Nya bagi orang yang Dia kehendaki, dan Allah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. An-Nur: 35)

Membaca ayat di atas, tentu tersentak akal dan hati kita. Perlu ahli tafsir dan ahli tadabur yang mumpuni yang menpunyai banyak ilmu alat untuk membedah ayat tersebut di atas. Namun izinkanlah al fakir ini bertafakur, merenungi ayat ini berkaitan dengan kehidupan kita saat ini. 

Ketika kita berada di dalam kegelapan pasti kita butuh pelita/cahaya. Cahaya korek api yang kita temukan pasti sangat berharga. Ketika kegelapan itu masih menyelimuti kita, kita merasa tak cukup dengan cahaya korek api. Kita mencari lilin agar cahaya itu menerangi kita lebih lama. 

Mengapa kita membutuhkan cahaya? Karena jika tidak ada cahaya, maka ketika berjalan kita akan meraba-raba, akan tersandung, atau terantuk benda-benda sekitarnya. Ketika gelap kita tak bisa melihat apa-apa, harus ada cahaya. Allah menciptakan cahaya matahari di waktu siang yang dengan cahaya itu Allah beri kehidupan bagi tumbuhan untuk berfotosintesis, hewan berkeliaran, dan manusia beraktivitas mencari penghidupan. Allah menciptakan bulan agar malam tak terlalu gelap gulita karena di kegelapan malam ada binatang yang justru memulai beraktivitas. Maha Besar Allah dengan semua ciptaan-Nya.

Ketika kita hanya punya satu pelita, contohnya lilin di kegelapan malam. Maka lilin itu kita bawa ke mana pun kita pergi agar tujuan kita tercapai. Begitu pula ketika ada mobil tersesat di tengah hutan di malam hari, maka yang dibutuhkannya adalah lampu mobil atau lampu senter agar menemukan jalan pulang. Kita bawa pelita itu terus sampai kita berhasil keluar dari kesulitan yang kita hadapi. 

Begitu pula hubungan kita dengan Allah, ketika tak ada yang menolong kita kecuali Allah maka Allah akan kita bawa ke mana pun kita pergi. Kita ingat Allah, Allah, dan Allah terus. Kita merasa dekat dengan Allah. Begitulah gambaran saudara-saudara kita di Palestina. Tak ada yang mereka harapkan kecuali pertolongan Allah. Saudara-saudara mereka sesama muslim belum ada yang membantu secara totalitas meski mereka mengalami penderitaan akibat kekejian penjajah zion*s laknatullah. Ya, kaum muslimin di dunia tak bisa berbuat apa-apa karena mereka tersandera, terikat tangan dan tertutup mulutnya akibat hutang dan kepentingan lainnya. 

Kemerdekaan kaum muslimin sedunia hanya akan terwujud jika ada perisai yang melindungi mereka. Perisai itu adalah Daulah Islamiah, Khilaf*h Minhajin Nubuwah yang ke-2 sesuai bisyarah Rasulullah. Kita menduga jika kita hidup di negeri merdeka dan Palestina negeri terjajah. Namun akhirnya kita sadar bahwa semua negeri-negeri muslim itu hakikatnya terjajah karena berkompromi dengan musuh. Justru Palestina adalah negeri merdeka karena tidak mau tunduk patuh pada musuh. 

Allah sebagai pelita, cahaya di atas cahaya. Allah harus senantiasa membersamai kita, menolong kita, dan melindungi kita. Maka sinyal kita kepada Allah harus kuat, harus tersambung terus, dan tak boleh putus. Idrak silah billah, tali kuat yang tak putus harus kita usahakan agar hidup kita senantiasa terbimbing wahyu Allah. 

Jangan sampai cahaya dari Allah ini tergantikan cahaya yang lain. Ibarat di kegelapan kita menemukan lilin yang sangat berharga. Namun ketika kita menemukan senter atau lampu yang lebih terang, lalu lilin kita tinggalkan. Lampu-lampu lain yang gemerlap ini kita ibaratkan rayuan dunia seperti harta, tahta, wanita, atau kesenangan hidup lainnya. Allah yang tadinya kita ilahkan dengan syahadat, "Tiada ilah selain Allah, Nabi Muhammad utusan Allah." Tenyata kita tergoda dengan ilah-ilah lain selain Allah. Ada ilah jabatan, ilah kekuasaan, ilah harta, ilah kenyamanan, dan ilah-ilah lainnya. 

Semoga kita semua tertunjuki dengan cahaya Allah sehingga bisa melihat yang batil itu tetap batil dan yang benar itu tetap benar. Kita tidak akan bingung menyikapi kejadian Palestina hari ini, meski banyak berita yang tidak benar yang beredar dari orang yang tidak paham fakta. Fokus pada musuh utama dan fokus pada tujuan mulia yakni mengembalikan kehidupan Islami sesuai kehendak Allah. Kehidupan dunia yang damai, bahagia, dan sejahtera semoga segera terwujud sebelum kita menikmati kehidupan yang kekal abadi di akhirat kelak. Amin ya mujibassailin. [Ni]

Baca juga:

0 Comments: