Berawal dari Kebiasaan

Oleh. Nurul Bariyah

Melakukan kebiasaan yang baik harus dimulai sejak dini. Anak-anak, semenjak kecil harus diberi pembiasaan mengenai ibadah dan mengenal Allah. Mulai dari kebiasaan melakukan ibadah rutin seperti salat, puasa dan bersedekah.

Apabila kebiasaan baik ini, terus dilakukan sampai dewasa, maka akan mudah baginya untuk melakukan hal baik tersebut setelah dewasa, karena sudah biasa. Namun apabila tidak dibiasakan maka akan menjadi sulit. Contohnya salat lima waktu, seseorang yang semenjak kecil telah diberi pembiasaan oleh orangtuanya melakukan ibadah itu, setelah dewasa akan sulit untuk meninggalkannya karena sudah biasa menjalankan salat. Iya dengan mudah dan sadar diri mengerjakan kewajiban itu.

Sebaliknya, jika pembiasaan berlaku pada hal yang kurang baik, maka setelah dewasa seseorang juga telah terbiasa melakukan hal yang tidak baik, contoh seorang anak yang terbiasa berbohong, maka setelah dewasa dia akan terus berbuat demikian, karena menurutnya itu hal biasa. 

Luar biasa ya, pembiasaan yang mungkin bagi sebagian orang hal yang tidak penting, sebaliknya malah begitu besar pengaruhnya pada tindak perilaku seseorang. 

Maka dari itu sebagai orang tua marilah kita memberi dan mengajarkan pada anak, kebiasaan-kebiasaan yang baik. Jangan hanya memerintah, tanpa memberi contoh karena itu juga akan sulit. Tapi contohkan dan beri pemahaman dan disiplinkan agar kebiasaan yang baik terus dibawa hingga dewasa. Karena anak adalah amanah yang besar dari Allah, maka harus kita didik sebaiknya juga beri pembiasaan yang baik.

Sebagaimana firman Allah dalam surah An-Nisa' 4:9 : 

وَلْيَخْشَ ٱلَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا۟ مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَٰفًا خَافُوا۟ عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلْيَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا 

Demikianlah Allah memerintahkan lewat ayat ini untuk kita bertakwa dan takut kepada Allah dengan memberi pendidikan dan pengetahuan kepada anak kita dan tidak meninggalkan mereka dalam keadaan lemah atau tidak baik dari segi agama dan lainnya.