Headlines
Loading...
Oleh. Sri Suratni

Bismillaahirrahmaaniirrahiim

Berbahagialah menjadi seorang mukmin. Kenapa demikian?
Seorang mukmin karena keimanannya, dalam kondisi apapun kehidupan yang dialaminya, dia senantiasa bersyukur dan bersabar. Ketika diberi nikmat oleh Allah, dia bersyukur. Tatkala diberi ujian berupa musibah dia bersabar. 
Dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim, no. 2999)

Dalam mengarungi kehidupan di dunia ini, manusia tidak pernah terlepas dari ujian. Dan ujian yang Allah berikan sesuai dengan kesanggupan kita untuk menghadapi ujian tersebut. Karena Allah tidak membebani seorang mukmin melebihi batas kesanggupannya. 
Firman Allah :

لا يكلف الله نفساً إلا وسعها 

"Bahwa Allah tidak membebani seseorang diluarkemampuannya". (TQS Al-Baqarah: 286) 

Dengan landasan iman dan ketaatan kepada Allah menjadikan seorang mukmin meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di muka bumi atas kehendak Allah. Begitu juga dengan berbagai kejadian yang menimpa dirinya pasti atas kehendak Allah. Baik itu berupa nikmat ataupun musibah, semua itu adalah ujian. Jangan dikira ujian dari Allah itu hanya berupa musibah. Tapi kenikmatan atau kesenangan duniawi yang Allah berikan juga ujian. Allah beri kita nikmat sehat, itu ujian. Apakah dengan sehat kita sudah maksimal beribadah kepada Allah? Apakah dengan nikmat sehat itu kita gunakan untuk mendatangi majelis-majelis ilmu? Apakah dengan nikmat sehat itu kita pergunakan untuk menolong agama Allah? Jangan sampai ketika nikmat sehat Allah cabut, baru kita menyesal kenapa waktu sehat tidak mekakukan ini dan tidak melakukan itu. Dan banyak angan-angan kita yang mau kita kerjakan padahal kita sedang sakit dan tidak mampu merealisasikan angan-angan tadi. Umur dan kesempatan juga merupakan nikmat terbesar yang Allah berikan sakaligus juga ujian. Jangan sampai kita sia-siakan nikmat umur dan kesempatan hidup di dunia ini dengan melakukan hal-hal yang tidak bernilai di sisi Allah. Tapi maksimalkanlah sisa umur kita untuk memperbanyak ibadah kepada Allah. Di hari kemudian kita akan ditanya kemana umur kita  digunakan? Memiliki istri, suami dan anak-anak juga nikmat dari Allah sekaligus ujian bagi kita. Jangan sampai istri, suami dan anak-anak mengalihkan kita dari menyembah dan mengagungkan Allah. Banyak lagi nikmat lainnya yang Allah berikan  padahal itu juga ujian.

Berbagai musibah yang menimpa seseorang itu adalah ujian, tinggal bagaimana kita menghadapi dan menyikapi setiap musibah yang datang. Seorang mukmin, dia akan menyikapi dengan tenang dan sabar. Dia rida terhadap qada dari Allah Swt. Dengan musibah yang Allah berikan, sungguh dia menyadari betapa sayangnya Allah padanya. Allah memanggilnya untuk kembali mendekat pada-Nya, merintih, memohon dan bersandar hanya kepada Allah. Memohon pertolongan kepada Allah, agar Allah memberikan kekuatan iman dan kesabaran yang luas serta memberikan jalan keluar terbaik dari berbagai musibah yang Allah berikan. Allah memberikan ujian dalam rangka meningkatkan derajàt seorang mukmin di sisi Allah, dan menghapus dosa (kesalahannya).

Rasulullah Saw. bersabda di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim berikut :
 “Tidak ada satupun musibah (cobaan) yang menimpa seorang muslim berupa duri atau yang semisalnya melainkan dengannya Allah akan mengangkat derajatnya atau menghapus kesalahannya". (HR Muslim)

MasyaAllah, begitulah kasih sayang Allah kepada seorang mukmin. Allah senantiasa mengingatkannya ketika dia lalai dari mengingat Allah. Allah menegurnya ketika abai dari perintah dan larangan Allah. Allah menarik kita kembali pada-Nya ketika kita melakukan dosa dan kemaksiatan agar kita bertobat dan memperoleh ampunan dari-Nya. Sungguh Allah Maha Pengasih, Penyayang dan Maha Pengampun.

Datang dan bersimpuhlah di hadapan Allah, bahwa kita tidak ada apa-apanya tanpa Allah. Kita butuh pertolongan Allah, kita bersandar dan menggantungkan harapan hanya kepada Allah. Kita butuh rahmat dan kasih sayang Allah. Hidup dan mati kita hanya untuk Allah.

Semoga Allah rida terhadap kita dan kelak memasukkan kita ke Surga-Nya. Aamiin ya Rabbal'alamiin. [ry].

Baca juga:

0 Comments: