Headlines
Loading...
Oleh. Reva Lina
 
Sob, seperti yang kita ketahui guru memiliki peranan penting dalam kehidupan seseorang. Di mana ia rela mendedikasikan waktu, tenaga dan pikirannya demi mengajarkan sesuatu kepada kita yaitu ilmu. 

Kita semua bisa membaca dan menulis karena siapa? Kita jadi tahu beraneka ragam ilmu karena siapa?  Karena tak mungkin ujuk-ujuk langsung pandai dan menguasai segalanya. Tentu semua itu berawal dari seorang guru yang tak kenal lelah. 

Di mana tugas seorang guru tak lain mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi setiap apapun yang dilakukan anak didiknya dengan tujuan mendapat didikan yang bermoral, memiliki kemampuan dan keterampilan serta sukses dan berhasil.

Itulah mengapa guru disebut sebagai pelita dalam gulita, jasa guru tak terbalas sebagai pahlawan tanpa  tanda jasa. Sungguh mulia kedudukan seorang guru, masyaAllah. 

Namun, di era yang semakin marak anak-anak generasi tak bermoral yang malah seenaknya, hingga minim adab kepada orang yang telah mengajarkan dan mendidiknya. Seperti yang telah beredar di mana-mana seorang pelajar rela membacok guru hanya karena teguran belaka. Astaghfirullah.

Miris sekali generasi kita saat ini, pola pikir yang telah dirusak hingga berujung minim adab. Padahal di dalam Islam guru memiliki kedudukan  derajat yang tinggi sebagai seorang pendidik.

Sebagaimana Allah Swt berfirman yang artinya:

Niscaya Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (QS. Al-Mujadilah: 11).

Dari kutipan ayat di atas jelas Allah telah menyatakan bahwa kedudukan seorang guru itu sangat mulia. Guru bukan sekedar profesi belaka, tentu ada nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Meski terkadang guru suka marah-marah, kesal, dan mengomel itu sebab guru memiliki niat baik. 

So, sebagai anak didik yang pernah diajarkan, kita harus menyadari bahwa tak akan cukup uang dan harta kita untuk membayar jasa guru. Guru telah mengenalkan dunia kepada kita melalui buku hingga kita mengerti tentang ilmu dan kehidupan alam semesta. 

Guru, Pelita dalam Gulita. Terima kasih untuk cinta kasih yang kau ajarkan. Semoga berkah dan bermanfaat, Allah meridai semuanya. Jangan pernah lelah mengajar, Karena setiap ilmu yang dibagikan akan terus dihitung sebagai ladang pahala yang mengalir hingga akhir hayat.

Seperti sabda Rasulullah saw:

Ketika manusia telah meninggal, maka terputuslah amalannya kecuali tiga hal, sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, anak sholeh yang mendoakan orangtuanya.” (HR. Muslim)

Wallahualam bissawab.

Baca juga:

0 Comments: