Headlines
Loading...
Oleh. Neni Arini

Begitu mulianya Islam menempatkan kedudukan seorang perempuan. Dan betapa beruntungnya ketika seorang perempuan mendapatkan kesempatan untuk menjadi seorang ibu. Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya, serta pengatur dalam urusan rumah tangga. Rusaknya seorang ibu menjadi suatu kehancuran sebuah institusi keluarga. Bagaimana mungkin bisa mencetak generasi siap tanding kalau ibunya tidak siap membangun sebuah peradaban.

Islam menjaga kehormatan seorang ibu dengan segala perangkat aturannya. Karena ditangan ibulah kepribadian Islam akan terukir, seorang ibu akan menggoreskan warna-warni kehidupan, dan seorang ibu mampu membentuk jiwa kepahlawanan kepada seorang anak. Untuk itu dikatakan dibalik para pahlawan besar ada para ibu yang berjiwa pahlawan.

Ibu itu ibarat center of home, kalo ibunya bahagia, semua anggota keluarga  bahagia, jika seorang ibu sedih maka anggota keluargapun ikut sedih. Sangat besar pengaruh dari yang ditampakkan oleh seorang ibu. Untuk itu kita harus menjadi ibu yang cerdas, tangguh, ulet, pantang menyerah agar didapatkan anak-anak kuat yang mampu  memimpin peradaban Islam kedepannya.

Tangguhnya seorang ibu bisa kita saksikan dari seorang ibunda Imam Syafi'i. Keterbatasan tidak membuat dirinya menyerah, beliau memberikan pendidikan terbaik bagi putranya, yaitu Imam Syafi'i, sehingga di usia 7 tahun sudah mampu menjadi penghafal Al Qur'an. Tak kalah hebatnya ibunda Shalahuddin Al-Ayyubi, yang telah berhasil menjadikan Shalahudin sebagai pembebas Baitulmaqdis. Ibunda dari Muhammad Al Fatih yang setiap hari membangun tekad anaknya sebagai penakluk kota Konstantinopel.

Ditangan merekalah lahir para pejuang Islam tangguh, kuat dan berdedikasi untuk agamanya. Merekalah pahlawan hakiki, yang telah mengukir gemilang peradaban Islam.

Lihatlah juga para perempuan dan Ibu yang ada di Palestina. Mereka mampu mencetak generasi-generasi fiisabilillah, kekuatan jihad begitu terpatri di jiwa setiap generasi penerusnya. Kesulitan, keterbatasan serta kekurangan tak lantas membuat ibu-ibu tangguh ini pupus harapan. Mereka terus berjuang untuk mencetak generasi yang akan membebaskan tanah suci umat Islam dari zion1s Isr4el.

Pengaruh dunia modern saat ini sangatlah nyata, perempuan sebagai pilar peradaban harus berhati-hati dalam mengambil sesuatu yang baru di era teknologi saat ini. Karena begitu banyak pengaruh buruk yang terjadi di era teknologi sekarang ini, yang mampu membuat para generasi tergerus dengan kondisi yang bukan berasal dari Islam.

Para ibu harus mampu menyiapkan generasi khoiru ummah yang berjuang untuk Islam. Karena ditangan para generasi inilah Islam akan bangkit, dan menjadikan Islam satu-satunya hukum penerapan didalam kehidupan.

Untuk itu teruslah mengupgrade diri, mengoptimalkan potensi yang dimiliki, terus berjuang, jadilah ibu hebat sehingga mampu  mencetak para generasi emas, dan generasi yang meninggikan kalimat laa Illa haillallahu. [Ma]

Baca juga:

0 Comments: