Headlines
Loading...
Oleh. Iske

Sungguh miris kejadian yang terjadi di Pekalongan Jawa Tengah di mana seorang anak sekolah dasar berinisial (K) di Kecamatan Doro meninggal dunia karena bunuh diri alasannya pun karena hal yang sangat sepele, hanya karena telepon milik korban disita oleh orang tuanya.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Pekalongan, AKP Isnovim, mengatakan peristiwa tersebut terjadi Rabu sore (22/ 11/2023) dan pada Kamis pagi (23/11/2023) korban sudah dimakamkan. 

Setelah keluarga korban melapor kemudian polisi mendatangi rumah orang tua korban namun korban sudah dievakuasi ke puskesmas setempat dan telah mendapatkan pemeriksaan medis serta dinyatakan meninggal dunia.

Orang tua korban mengatakan peristiwa itu terjadi berawal saat korban sedang bermain telepon genggam lalu ditegur oleh orang tuanya untuk berhenti dan telepon genggam tersebut diminta oleh orang tuanya.

Setelah diminta HP-nya korban marah dan pergi ke kamar dan pintu kamar terkunci dari dalam. Pada Rabu sore sekitar pukul 15.30 WIB ibu korban membangunkan anaknya untuk segera berangkat mengaji ke tempat pendidikan Al-Qur’an namun tidak direspon. Karena tidak ada respon orang tuanya mengintip melalui lubang pintu kamar dan diketahui korban sudah gantung diri dengan menggunakan kain selendang yang diikatkan di jendela kamar (antarajateng.com kamis 23/11/2023).

Kenapa kasus bunuh diri ini kerap sekali terjadi saat ini bahkan korbannya seorang anak kecil dan hanya gara-gara hal yang sangat sepele yaitu disuruh berhenti main HP.

Kasus ini harus menjadi perhatian, kenapa seorang anak kecil sampai nekat bunuh diri. Banyak faktor yang menyebabkan kasus ini terjadi, semua karena sistem saat ini adalah sistem yang memisahkan agama dari kehidupan.

Negara tidak melindungi dan memberikan pendidikan yang benar. Anak-anak bebas mengonsumsi tontonan di media sosial. Hal ini memicu anak melakukan hal yang buruk dan fatal. Tontonan pun bisa merusak kesehatan mental generasi muda, melunturkan akidah dan keimanan karena agama dipisahkan dari kehidupan. Dampaknya banyak kerusakan dan kasus bunuh diri terjadi. Ini menunjukkan salah kelola tata kehidupan, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun negara.

Penerapan sistem Islam secara menyeluruh adalah solusi hakiki. Sistem Islam akan memastikan pendidikan berbasis akidah, sehingga mampu membentuk generasi berkepribadian Islam. Dengan akidah yang kuat, anak mampu mengatasi berbagai masalah dalam hidupnya, tidak mudah putus asa, dan tidak mengambil jalan pintas seperti bunuh diri.

Dalam sistem Islam, negara akan memberikan perlindungan dan pendidikan yang benar kepada generasi muda sehingga mereka menjadi generasi yang kuat dari segi mental serta keimanannya.

Wallahualam bissawab. [Ni]

Baca juga:

0 Comments: