Headlines
Loading...
Oleh. Ryah

Bismillahirrahmanirrahim

Wahai diri, ketika engkau mengucapkan perkataan yang engkau sendiri tak suka mendengarnya jika orang lain mengucapkannya kepadamu maka kamu akan marah.

Setiap penglihatan tentang keindahan akan lenyap. Setiap perkataan yang manis akan memudar.

Kekayaan termahal yang dimiliki oleh seorang bukanlah dari jabatan dan kedudukannya melainkan kesesuaian antara perkataan dan perbuatannya.

Berhati-hatilah dalam perkataan atau perbuatan. Memang jika salah, itu bisa menyebabkan orang lain terluka. Hati-hati sebuah paku yang menancap pada kayu, walaupun dicabut bekasnya akan tetap ada.

Al-Qur'an mengatakan siapa pun yang percaya pada Allah akan hari akhir maka akan diselamatkan. Ucapan yang baik adalah ibadah. Selayaknya ibadah, menjaga lisan tentu membawa kebaikan tersendiri bagi kehidupan kita dan orang lain yang berkomunikasi denganmu. Jangan sekali-kali menyakiti orang lain dengan tutur kata yang sembarangan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Karena mulut, badan binasa, dan ketika lidah, tanpa kita sadar bisa menyakiti hati seseorang dalam diam. 

Memang aku tidak tahu, apa yang kamu hadapi, begitu juga sebaliknya. Maka, tetaplah menjaga lisan agar tidak menyakiti orang lain. Keselamatan manusia ada pada menjaga lisannya.

Jika memang tidak pandai menjaga lisan adalah bukti tidak pandai menjaga hati. Ingat, jagalah hatimu maka lisan juga ragamu akan terjaga.
Ingat sebaik-baik manusia adalah mereka yang menjaga lisannya karena lisan dapat membuat orang bisa tersinggung.
Ingat, jagalah lisanmu dari ucapan-ucapan kotor karena Allah Ta'ala tidak menyukai perkataan yang kotor dan buruk.

Ketika kamu salah bicara, akui kesalahan dan ucapkan kata maaf. Ketika dirimu tidak didengarkan, tutup mulut rapat-rapat dan maafkan. Oleh karena itu hati-hatilah, mulut adalah harta karun yang luar biasa, namun juga penyakit menular yang sulit disembuhkan bila tak dijaga. Menjaga mulut itu bagaikan menjaga mutiara.

Tak mudah untuk menjaga lisan agar tak menyinggung orang. Sulit menjaga ucapan, walau maksud bukan sindiran. Ketika tak ada kata yang indah diterima semua orang, maka candaan kadang jadi colekan yang menyakitkan bagi sebagian hati yang sedang tak beraturan.

Jika seseorang bicara kurang sopan, minimal kita dapat belajar bahwa kehati-hatian pun sangat diperlukan, termasuk dalam hal menjaga lisan. Ketika sebuah masalah terbesar yang orang lain pikirkan dengan sempit adalah mulut mereka selalu terbuka lebar. Masyaallah.

Ingatlah seburuk-buruknya manusia adalah mereka yang tidak tahu kesalahannya. Ketika kejelekan manusia adalah mereka yang tidak bisa berkaca tentang dirinya dan asalnya. Benar sekali sebodoh-bodohnya manusia adalah yang tidak bisa menjaga mulutnya.

Tahukah apa yang keluar dari mulut kalian itu sudah bukan milik kalian lagi, jadi bicaralah seperlunya. Begitulah menjaga itu jauh lebih baik daripada harus merusak dan memperbaikinya kembali.
Pada setiap kata dan kalimat yang keluar dari mulut kita itu adalah doa, meski itu bercanda sekalipun. Maka, usahakan untuk berkata-kata yang positif dan optimistis. Allah itu Maha Mendengarkan dan Maha Mengabulkan. Aamiin.

Sesungguhnya kejujuran itu bukan terletak di mulut tetapi di hatimu. Rasakan dan ikuti, maka kebahagiaan di sana akan menanti. Dan lebih baik menjaga mulut untuk beberapa menit daripada menyakiti hati orang lain. [An]

Baca juga:

0 Comments: