motivasi
Lalai dan Musibah
Oleh. Ramsa
Hidup hanya sekali, maka nikmati sepuas hati. Tak usah pikirkan nanti, yang penting hari ini happy. Ini jadi pemahaman sebagian besar manusia hari ini. Hidup ini untuk bersenang-senang. Jangan dibawa suntuk. Kalau hati senang pikiran juga tenang.
Seolah tak ada yang salah dengan kalimat dan anggapan ini. Namun, bila kita lihat lebih jauh kondisi ini bisa membuat lalai. Lalai atau lengah dari mengingat visi misi hidup di dunia yang sudah Allah tetapkan. Tak ada manusia yang dilahirkan ke dunia tanpa lolos perjanjian dengan Allah Swt. Semua sudah membuat perjanjian dengan pemilik alam semesta yakni Allah Swt. Sehingga layak menghuni bumi ini.
Lalu apa tugas kita di bumi ini? Sekadar happy-happy setiap hari atau ada misi yang pasti? Tentu sebagai Muslim ada misi yang harus dijalankan. Misi menjadi khalifah atau pemakmur bumi ini. Manusia diberi tugas beribadah dan menyembah hanya kepada Allah semata. Membuat dunia ini nyaman dihuni dan tidak mendatangkan murka Allah.
Mari kita perhatikan di sekitar kita, dari sekitar 1,7 Milyar muslim di dunia apakah semua sudah sadar akan misinya? Atau tidak tahu dan tidak mau tahu? Cuek bebek, masa bodoh. Yang penting hidup. Orang yang tidak tahu dan tidak mau tahu tujuan hidupnya dialah orang yang rugi. Hidupnya akan diisi dengan hal-hal yang unfaedah. Intinya hidup untuk sekedar menikmati hiburan, film, permainan dan parahnya bisa terjerumus ke free sex. Naudzubillah min dzalik.
Inilah musibah yang besar buat manusia, hidup tanpa visi misi, tak punya tujuan hidup yang pasti. Orang seperti ini akan terus terbuai dan terlena dengan segala kenikmatan dunia yang menipu.
Hati-Hati dengan Lalai
Lalai itu bisa dimaknai dengan mengisi waktu dengan hal yang tidak bermanfaat dan tidak menambah ketaatan. Misalnya nonton televisi, dengar musik atau scroll sosial media lama-lama tanpa tujuan yang pasti. Hingga akhirnya lalai salat, dan melalaikan tugas utama lainnya.
Allah Swt. berfirman dalam QS. Ar-Rum ayat 7:
يَعْلَمُونَ ظٰهِرًا مِّنَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْءَاخِرَةِ هُمْ غٰفِلُونَ
Artinya:
"Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai."
Manusia beriman akan berhati-hati agar tidak masuk orang lalai. Tidak menjadikan hidup sekadar memburu kenikmatan duniawi hingga ajal memisahkan. Betapa musibah besar terjadi jika sepanjang usia hanya mengejar kebahagiaan jasmani dan tidak mengenal aturan Ilahi.
Terus berusaha mengisi waktu dengan amalan yang tertata, kebiasaan yang baik dan memasang alarm waktu agar tidak banyak lalai. Sungguh kematian adalah pengingat terbaik. Teruslah berbenah, berupaya jalani ketaatan dengan terus belajar aturan Allah. Semoga Allah mudahkan. Belajar membuat durasi waktu untuk setiap aktivitas, lalu buat jadwal koreksi diri, agar hidup lebih berkah manfaat.
Semoga Allah mudahkan mengisi waktu dengan cari ilmu dan memahami ilmu. Lalu menyebarkan ilmu tersebut ke orang-orang di sekitar. Semoga dijauhkan dari kelalaian.
Wallahualam bissawab. [An]
0 Comments: