Headlines
Loading...
Oleh. Messy Ikhsan 

Sob, kebiasaan yang baik dan kebiasaan yang buruk keduanya sama-sama membutuhkan waktu dan memerlukan usaha. Maka, jangan habiskan waktu dan usaha kita untuk bergelut dengan kebiasaan buruk yang tidak mendatangkan rahmat Allah. Sungguh sangat merugi andai waktu yang kita miliki tak dimaksimalkan untuk taat pada Allah dengan sebenar-benar ketaatan yang sempurna.

Kebiasaan yang baik itu tidak serta merta ada dengan sendirinya melainkan ada proses dan usaha yang dibiasakan setiap harinya. Semuanya dilakukan terus-menerus secara konsisten dengan menghadirkan Allah pada setiap prosesnya. Meski hasilnya nanti tak sesuai dengan rencana, kita takkan tenggelam dalam kecewa dan tak menyalahkan Allah. Sebab kita sudah berusaha maksimal melakukan yang terbaik.

Orang-orang saleh di masa dulu dengan segudang prestasi dan karya yang wah. Tetapi mereka tetap terdepan dalam barisan dakwah dengan memberikan kontribusi terbaik untuk kebangkitan Islam. Mereka semua tidak spontan ada dan seketika bisa menjadi hebat hingga berada di titik ini, melainkan mereka dibentuk dan dirutinkan dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik. Kebiasaan-kebiasaan yang dicintai oleh Allah berharap bisa mendekap rida-Nya.

Waktu mereka tak pernah terbuang sia-sia. Tenaga mereka tak pernah dipakai percuma. Usaha mereka tak pernah didiamkan begitu saja. Mereka senantiasa setiap saat melayakkan diri agar pantas disematkan menjadi penghuni surga. Mereka senantiasa membiasakan hal-hal baik yang bisa mendatangkan rida Allah. Mereka tak terpikirkan untuk memikirkan yang lain yang tak mendatangkan kecintaan-Nya.

Jika dulu Rasulullah harus membayar mahal harga surga dengan mengorbankan semua yang dipunya bahkan nyawa di jalan Allah. Tak pernah satu detik pun waktu Rasulullah terbuang dengan sia-sia. Jika kita juga menginginkan surga yang sama dengan Rasulullah, sudahkah pengorbanan kita sesempurna beliau? Paling minimal mendekati perjuangan dirinya? Jika belum, apa yang membuat kita sombong dan tak  mau memulai kebiasaan yang baik?

Ingatlah, betapa banyak orang yang sudah meninggal dunia berharap bisa dihidupkan kembali agar bisa melakukan ibadah dan kebiasaan yang baik. Hanya saja sudah terlambat dan mereka tak punya kesempatan kedua untuk hidup lagi.  Selama kita masih punya kesempatan, jangan pernah sia-siakan perihal tersebut.

Allah berfirman yang artinya:
"Demi masa, sungguh, manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran". (TQS Al-Asr : 1-3)

Jika kita menginginkan meninggal dunia dalam keadaan yang baik dan diridai Allah. Maka biasakan segala aktivitas kita dilalui dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik pula. Semoga nanti saat Allah panggil kita pulang dan kita dalam keadaan taat pada-Nya. Aamiin. [ry].

Baca juga:

0 Comments: