
motivasi
Menjadi Pahlawan Kebenaran
Oleh. Umi Hafizha
Dalam benak kita pahlawan adalah seorang pejuang yang gagah berani dalam membela kebenaran. Oleh karena itu, mereka rela mengorbankan tenaga, pemikiran, waktu bahkan nyawa. Kata pahlawan bisa kita gunakan untuk siapa saja yang berjasa, meski tanpa tanda jasa, seperti para guru dan sebagainya.
Dalam pandangan Islam siapa saja yang telah berjasa terhadap Islam untuk meninggikan kalimat Allah, yang dilakukan ikhlas semata-mata karena Allah dan dengan cara yang benar menurut syariat Islam, ia layak dikatakan sebagai pahlawan.
Para sahabat dan Rasulullah saw. adalah pahlawan yang telah berjasa mendakwahkan Islam dan membangun umat Islam sehingga menjadi umat yang terbaik. Mereka yang telah berjasa mendirikan negara Islam sebagai metode untuk menerapkan hukum Islam, menjaga dan menyebarkan Islam. Rasulullah saw. dan para sahabatnya telah berhasil menyebarkan dakwah ke seluruh jazirah arab.
Sesungguhnya setiap muslim punya kesempatan untuk mencatatkan namanya sebagai pahlawan. Karena sifat kepahlawanan sudah menjadi karakter seorang muslim sejati. Seorang pahlawan pantang memikirkan kepentingan dirinya sendiri. Dimulai dari peduli terhadap orang lain, seorang pahlawan selalu bergerak mencari cara agar bisa berkontribusi untuk kebaikan umat, memberikan yang terbaik untuk agamanya.
Tidak hanya cukup peduli, harus ada aktivitas fisik sebagai wujud kepeduliannya dengan berkontribusi untuk kebaikan umat. Sebagaimana dilakukan oleh para pahlawan Islam, seperti Khalid bin Walid sang "Pedang Allah" yang dikenal keberaniannya dan mempunyai strategi perang yang luar biasa atau Muhammad al-Fatih sang penakluk Konstantinopel.
Perjuangan butuh pengorbanan. Kalimat ini memuat nilai kepahlawanan yang di dalamnya siap mengorbankan berbagai hal agar perjuangannya tercapai. Dalam Al-Qur'an sosok yang mempunyai nilai pengorbanan yang tinggi yang dilakukan secara totalitas adalah pengorbanan Nabi Ibrahim saat diperintahkan untuk menyembelih anak semata wayangnya Ismail.
Pengorbanan yang dilakukan terasa berat dirasakan oleh Nabi Ibrahim sehingga ia harus bermusyawarah dan menanyakan kepada Ismail. Namun karena ini merupakan perintah dari Allah demi kebenaran, maka pengobatan pun siap dilakukan oleh keduanya. Dan akhirnya berbuah manis dengan dikirimkannya domba sebagai pengganti Ismail.
Seorang yang memiliki mental pahlawan akan mampu melihat mana yang merupakan kebenaran dan mana yang berupa kebatilan. Mana kebenaran yang harus diperjuangkan dan mana kebatilan yang harus dimusnahkan.
Amal kebaikan seorang pahlawan dalam Islam hanya dilakukan semata-mata mengharapkan rida Allah, bukan mengharap pujian dari manusia. So, jadilah muslim sejati, yang selalu berjuang demi kebenaran dan demi meninggikan kalimat Allah hingga Kemuliaan Islam ada digenggaman. Wallahualam bissawab.
Baca juga:

0 Comments: