Headlines
Loading...
Oleh. Ryah

Cahaya merupakan rahmat dari Allah untuk kita semua sebagai makhluknya. Begitulah cahaya, siang dan malam hanyalah hitam tanpa keindahan. Tanpa cahaya, mata pun tak dapat melihat apa-apa. Begitu juga dengan cahaya itulah kita bisa melihat keindahan dari pagi hingga malam. Itulah pelita kehidupan.

Untuk menjadi sebuah cahaya, kita selalu menerangi dan jadilah angin, yang selalu memberi kesejukan, menjadi sahabat sejati, yang selalu hangat di hati. Namun sebuah harapan mampu melihat bahwa ada seberkas cahaya di balik pekatnya kegelapan.

Saat kita mulai hidup dengan mandiri, detik itu juga kita dapat melihat sebuah cahaya yang bersinar jelas, yakni cahaya masa depan.

Meski matahari menolak untuk bersinar, aku akan tetap di sini dan menjadi cahaya untuk selalu bersinar. Orang itu harus optimistis melihat dan membuatkan cahaya dalam kegelapan. Karena sebaliknya orang pesimistis  seperti  berusaha mematikan kerlipnya cahaya.

Hingga kehidupan bermakna jika dapat memancarkan cahaya dan kehangatan bagi orang lain.

Dan tak ada yang muncul setelah kegelapan selain cahaya, tak ada yang muncul setelah kesedihan selain kegembiraan. Pandai-pandai bersyukur karena sifat yang paling terpuji.

Di antara semua cahaya yang paling terang, adalah cahaya keindahan hati dan kasih sayang yang paling sejuk.

Ketika senyuman adalah cahaya bagi muka, maka udara segar bagi kepala, matahari terbit yang hangat bagi hati. Semua itu adalah Ciptaan Allah Swt. Namun tak peduli seberapa buruk harimu, sadarilah bahwa malam yang gelap pun tak sebanding dengan indahnya cahaya pagi.

Jika ada cahaya dalam setiap kegelapan, maka ada jalan dalam setiap masalah, dan ada juga  harapan dalam setiap doa.

Doaku malam ini : Ya Allah cerahkan cuaca esok pagi. Dan berikanlah sinar-sinar kedamaian jiwa dari cahaya mentari yang menemani bumi pertiwi. Ketika cahaya dalam balutan kegelapan yang kelam, maka jadilah inspirasi yang mampu membuat perbedaan.

Di dalam sebuah keyakinan, ada cukup cahaya untuk mereka yang ingin percaya dan cukup bayangan untuk membutakan mereka yang tidak ingin percaya. Ketika kita tidak merasa bahwa kita punya kesempatan, maka kecuali untuk melihat cinta dan cahaya yang ada dalam diri setiap manusia.

Jika kita berdusta maka tindakan mencabik kulit wajah dan mandi lumpur kotor yang akan meredupkan cahaya hati. Namun ketika sebuah benih kecil yang tahu bahwa untuk tumbuh, dia harus jatuh ke tanah kotor, tertutup dalam kegelapan dan berjuang untuk mendapatkan cahaya.

Dalam sebuah perjalanan hidup akan selalu melewati sebuah terowongan gelap, untuk itu kita perlu memastikan bahwa cahaya hati tidak pernah padam. Jadilah cahaya yang selalu menerangi sekitarnya di manapun melangkah. Itulah cahaya kehidupan sebagai yang abadi. [Ma]

Baca juga:

0 Comments: