Oleh. Nur Rahayu
Islam agama yang sempurna, memiliki panduan yang tinggal diterapkan dalam kehidupan. Panduan itu sudah ada sejak 14 abad yang lalu. Hingga saat ini sudah familiar sekali baik bagi muslim sendiri khususnya maupun non muslim pada umumnya. Panduan itu dikenal dengan nama Al-Qur’an.
Al-Qur’an adalah sebuah kitab suci umat Islam yang diturunkan Allah untuk semesta alam untuk umat manusia melalui manusia terpilih yaitu Nabi Muhammad saw. dengan perantara malaikat Jibril.
Bagi muslim, Al-Qur'an adalah kitab panduan untuk menjalankan kehidupan dan pelita hidup. Dengan pelita Al-Qur’an umat dapat cahaya yang menuntun untuk menjalani hidup mereka. Keimanan akan menuntun umat untuk meyakini bahwa Al-Qur’an 100%. Menjalankan Al-Qur’an secara sempurna. Sebagaimana Allah Swt. berfirman dalam QS. Al Baqarah : 208,
“Wahai orang-orang yang beriman. Masuklah kalian ke dalam Islam secara keseruhan, dan janganlah mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.”
Pelita itu akan selalu menerangi orang dari kegelapan, mengarahkan untuk selalu mengikuti pelita agar hidup bisa tenang, selamat dunia dan akhirat. Mengikutinya secara keseluruhan tidak sebagian-sebagian.
Al-Qur’an sebagai pelita hidup tidak hanya sekadar bisa memiliki Al-Qur’an yang harganya mahal, kemudian menyimpannya di tempat yang indah agar tidak kotor. Karena itu bukan termasuk aktivitas memuliakan Al-Qur’an.
Al-Qur’an sebagai pelita hidup yang dimuliakan adalah ketika Al-Qur’an dijadikan rutinitas keseharian dengan :
1. Membaca Al-Qur’an akan mendapatkan pahala yang besar, Rasul bersabda bahwa orang yang membaca satu hurufnya akan memperoleh satu kebaikan dan satu kebaikan itu akan dilipat gandakan jadi sepuluh. Tinggal mengkalikan berapa banyak kita telah membacanya.
2. Memahami Al-Qur’an. Al-Qur’an tidak hanya dijadikan sekedar bacaan namun juga perlu dipahami, apa isinya, apalagi kita tidak bisa bahasa Arab, jadi untuk memahami isinya perlu juga membaca terjemahnya, mengikuti kajian-kajian yang mnjelaskan kandungan dalam Al-Qur’an. Semua agar hidup ini lebih terarah.
3. Menerapkan Al-Qur’an tak kalah penting dari aktivitas 1 dan 2. Karena bukti keimanan dan kecintaan pada Al-Qur’an adalah dengan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dan menerapkannya harus secara keseluruhan tanpa memilih dan memilah dalil/sebagian.
4. Menyampaikan Al-Qur’an adalah kewajiban bagi setiap muslim, selain itu aktivitas ini juga memiliki pahala yang berlipat. Tak perlu harus berijazah sarjana agama atau lulusan pondok pesantren. Cukup ketika kita memahami Al-Qur’an, satu ayat pun cukup untuk mengajak kebaikan untuk menyebarkan pelita hidup ini. Rasulullah bersabda, “Sampaikanlah walaupun hanya satu ayat.” Tidak beratkan? Hanya perlu niat dan tekad.
Jadikan Al-Qur’an sebagai pelita hidup, agar rahmatan alamin segera terwujud. [My]
0 Comments: