Oleh. Radiyah Ummu Ar-Rafa
Secara sederhana, yang dimaksud dengan pemenang adalah orang yang menang atau orang yang berhasil mengalahkan sesuatu. Namun, yang dimaksudkan disini adalah pemenang yang sesungguhnya. Pemenang yang sejati. Apakah kita layak disebut sebagai pemenang sejati? Akan kita bahas selanjutnya.
Jika melihat fenomena kehidupan masyarakat saat ini, dimana kita sedang hidup dalam sistem kapitalisme sekularisme yang menerapkan aturan buatan manusia.
Di dalam sistem ini, manusialah yang berhak membuat aturan. Sehingga aturan yang dibuat dan diberlakukan untuk seluruh umat manusia sesuai dengan apa yang menjadi kehendaknya. Makanya wajar kita temukan ada aturan-aturan yang hanya berpihak pada kepentingan pribadi ataupun kelompok.
Sejatinya manusia adalah makhluk yang memiliki sifat lemah, terbatas serba kurang dan membutuhkan pada yang lainnya. Maka aturan yang dihasilkan oleh manusia tersebut pastilah juga memiliki kelemahan, keterbatasan dan keserbakurangan.
Dengan segala sifat yang dimiliki manusia tadi, layakkah manusia membuat aturan untuk dirinya sendiri?
Tentu tidak, maka kita membutuhkan sesuatu yang berbeda, sesuatu yang tidak lemah, tidak terbatas, tidak serba kurang dan tidak membutuhkan pada yang lainnya, dialah Allah Swt.
Manusia membutuhkan Allah yang akan mengatur hidupnya, aturan yang tidak akan menyesatkan kehidupan manusia, aturan yang justru akan menyelamatkan manusia dari kehidupan ini. Aturan dari Allah yang Maha Sempurna akan membuat hidup manusia sejahtera, penuh rahmat dan barokah.
Hanya saja, untuk menjadi orang-orang yang kuat, teguh, konsisten dalam memegang aturan Allah yang Maha Benar sangat sulit. Butuh kekuatan, kesungguhan, keikhlasan dan kesabaran dalam melaksanakannya. Karena yang namanya ujian, tantangan, cobaan, onak dan cabaran selalu melekat pada diri setiap manusia. Selama manusia masih hidup, pasti ia akan mengalami ujian, tantangan, cobaan, onak dan cabaran.
Maka ketika kita mampu bertahan, mampu tetap tegak berdiri, mampu istikamah melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Saat seperti itulah, sesungguhnya kita termasuk pemenang yang sejati. Karena kita berhasil mengalahkan, meruntuhkan rasa ego, rasa malas, rasa pesimis, putus asa dan sebagainya.
Allah berfirman dalam QS. Al-Ahqaf ayat 13
Sesungguhnya orang-orang yang berkata, "Tuhan kami adalah Allah", kemudian mereka tetap istikamah, tidak ada rasa khawatir pada mereka dan mereka tidak pula bersedih hati.
Tetap maju melangkah kedepan, selangkah lagi terus menambah kekuatan serta mampu berlari kencang tanpa memperdulikan orang-orang yang berusaha menggagalkan niat dan tujuan untuk menggapai keridaan dari Allah yang Maha Rahman.
Kitalah para pemenang sejati itu, kita yang terus berjuang, bertahan, dan tetap teguh dalam melaksanakan kebenaran yang datangnya dari Allah Sang Pencipta dan Sang Pengatur.
Semoga kita termasuk orang-orang yang dipilih Allah untuk tetap istikamah, tetap berada di jalan Allah dan semoga kitalah yang menjadi pemenang sejati itu, aamiin.
Allahu Akbar!
[Ys]
0 Comments: