Headlines
Loading...
Oleh. Rita Razis

Peradaban tidak pernah lepas dari masa dan pemudanya. Di mana pemuda masa kini akan menjadi penerus peradaban selanjutnya. Maka kondisi pemuda yang sekarang ini akan berpengaruh besar untuk peradaman masa datang. Di mana seorang yang mulia, dijaga Allah dan menjadi kekasih Allah sudah dipersiapkan sejak ia lahir. Beliau dijaga dan diasuh oleh orang-orang pilihan dan mulia, kemudian beliau memiliki kepribadian yang mulia pula jujur, amanah, pandai, sabar dan rendah hati. Ketika beliau sudah beranjak dewasa menjadi pemimpin dunia dan peradaban yang tiada duanya. Siapa beliau? Ya, siapa lagi jika tidak, Rasulullah saw. Pribadi yang menjadi suri tauladan untuk umatnya. 

Tapi, bagaimana kondisi pemuda sekarang? 

Memprihatinkan, miris. Mereka sibuk dengan dunianya. Urusan-urusan pribadi lebih diutamakan, meniru dan membuat konten yang unfaedah. Bahkan mereka tidak peduli dengan keridhoan Allah. Yang penting mereka fun, happy and enjoy. Akhirat belakangan. Jika kondisi ini dibiarkan, para pemuda diabaikan tidak ada yang peduli bahkan dianggap wajar kesalahan yang mereka lakukan. Bagaimana kondisi peradaban yang akan datang jika pemuda/penerusnya sudah dirusak? 

Tentu kita tidak mengharapkan peradaban yang karut-marut dan pemuda yang rusak. Pemuda adalah investasi peradaban. Bagaimana kita menjaganya, membinanya dan mendampinginya? Maka semua itu akan membentuk kepribadian mereka. Mereka akan siap mengukir peradaban yang mulia. Meski tidak mudah untuk memggandeng  dan merangkul mereka. Butuh ketelatenan, kesabaran dan kebersamaan. 
Begitu pula untuk para pemuda. 

Wahai pemuda! Bukan saatnya kita berleha-leha atau menikmati keindahan dunia. Kenyamanan di sini hanyalah melalaikan kita, akibatnya rasa hendonis, introvert, abai, gerombol sana gerombol sini tanpa arah dan tujuan yang jelas. 

Apakah kalian tidak bosan? Sudah banyak kerusakan yang terjadi, mulai dari makanan, pakaian, hiburan sampai kejiwaan kalian. 
Sudahi! Saatnya para pemuda mengambil peran bukan baperan hal-hal yang tidak penting. Saatnya kalian kembali untuk mengembalikan kejayaan Islam, saatnya mengukir peradaban dengan tinta emas. 
Agar hidup kalian tidak sia-sia dan semakin taat kepadaNya. 

Kehidupan ini hanya sementara. Rugi! Jika kalian terlena di dalamnya. 
Temukan circle yang membuat kalian semakin taat dan memperjuangkan kebaikan Islam. Sebagaimana pesan Rasulullah dalam hadis Abu Musa al Asyari, dari Nabi, beliau bersabda: “Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk laksana pembawa minyak wangi dan pandai besi. Pembawa minyak wangi bisa jadi akan memberimu wewangian atau kamu membeli wewangian darinya atau kamu mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi bisa jadi akan membakar bajumu atau kamu mendapatkan aroma tidak sedap darinya.” (HR. Bukhari). [My]

Baca juga:

0 Comments: