motivasi
Penonton Tidak Akan Pernah Jadi Pemenang
Oleh. Nirwana Sadili
Kalau kita menonton pertandingan sepak bola, kita akan melihat pemain jatuh bangun mengerahkan segala daya dan upaya untuk memenangkan perlombaan. Masing-masing mengatur strategi untuk menjadi yang terbaik. Namanya perlombaan pasti ada yang kalah dan ada yang menang. Bagi pemenang akan merasakan kebahagiaan atas jerih payah yang dilakukan selama ini. Pemenang akan mendapatkan piala, piagam, uang dan bonus-bonus yang lain. Kemenangan tidak diperoleh dengan mudah, tapi butuh perjuangan yang berat dan panjang, dan melakukan pengorbanan,
Sebaliknya bagi yang kalah, setidaknya sudah berusaha dengan maksimal dengan segenap kemampuan yang dimiliki. Proses sudah dilewati namun hasil bukan wewenang manusia untuk menentukan. Bagaimana dengan penonton? Penonton tabiatnya bila peserta yang mereka dukung menang, akan memuji mengelu-ngelukan, tapi sebaliknya bila kalah mereka akan menghujat, mencaci, menghina, bahkan terkadang marah, dan prilakunya menjadi brutal dengan melempari pemain di lapangan, membakar dan melakukan pengrusaka fasilitas. Yang Namanya penonton tidak pernah merasakan menang dan tidak akan pernah mendapatkan piala.
Seperti halnya dalam kehidupan, manusia akan berlomba dalam hidupnya hingga menjadi pemenang yakni berusaha menjadi yang terbaik, sukses finansial, dan sukses dalam kekuasaan. Mereka melakukan berbagai upaya dan mengerahkan segala kemampuannya agar mereka bisa sukses dan menjadi yang terbaik. Manusia dikaruniai naluri baqa yang membuatnya memiliki kecendenrungan untuk mengalahkan orang lain.
Sayang seribu sayang, karena itu hanya perlombaan duniawi yang hadiahnya tidak berarti apa-apa. Ada pelombaan yang sesungguhnya dalam kehidupan ini yang sayang kalau tidak ikut berkompetisi di dalamnya. Perlombaan yang diadakan oleh Allah Swt, yaitu berlomba-lomba dalam kebaikan. Allah Swt berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 148:
فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرٰتِۗ
“Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan,”
Perlobaan ini adalah berlomba-lomba melakukan kebaikan, berlomba-lomba melakukan ketaatan kepada Allah. Tidak mau kalah dalam kebaikan, akan berusaha menjadi yang terbaik dengan melaksanakan syariatnya Allah. Dalam perlombaan ini jurinya langsung sang pencipta alam semesta ini yaitu Allah Swt. yang langsung akan memberikan hadiah kepada pemenangnya bagi siapa yang bertakwa kepada Allah serta yang paling taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangannya. Allah akan memberi hadiah bagi pemenangnya dengan hadiah yang sangat besar. Sebagaiman Allah berfirman dalam surat Al-Ahzab ayat 71:
يُّصْلِحْ لَكُمْ اَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْۗ وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
“Niscaya Allah akan memperbaiki amal-amal mu dan memgampuni dosa-dosamu. Dan barang siapa menaati Allah dan Rasulnya, maka sungguh dia menang dengan kemenangan yang agung."
Dalam ayat tersebut Allah menjanjikan pada hambanya kemenangan yang besar bagi yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Yakni dihindarkan dari api neraka jahanam dan dimasukkan kedalam surga yang penuh dengan kenikmatan yang kekal dan kenikmatan didalamnya tidak ada tandingannya.
Tidakkah tertarik dengan perlombaan ini? Ataukah hanya menjadi penonton, tidak melakukan apa-apa dan yang pasti tidak akan pernah meraih juara atau piala.
Wallahu a’lam bi shawab.
[Rn]
0 Comments: