
motivasi
Peradaban dalam Keluarga
Oleh. Ryah
Bismillahirrahmanirrahim
Islam itu merupakan agama rahmatan lil ’alamin, mengentaskan manusia dari zaman jahiliah menuju kehidupan yang lebih terarah serta membentuk peradaban yang lebih baik dan maju.
Sesungguhnya seorang muslim yang beriman, sudah seharusnya memilih jalur yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. dan diajarkan oleh Rasulullah saw. dalam menjalani hidup.
Semua kehidupan pasti ada masalah, tantangan, dan godaan-godaan yang akan datang. Cara menghadapinya tergantung caramu dalam memandangnya. Suatu masalah atau cobaan tersebut terkadang dapat membuatmu menjadi putus asa.
Dikemukakan dalam hadis, ”Hiduplah sebagaimana maumu, tetapi ingat, bahwa engkau akan mati, cintailah siapa yang engkau sukai, namun ingat, engkau akan berpisah dengannya, berbuatlah seperti yang engkau kehendaki, namun ingat, engkau pasti akan menerima balasannya nanti." (Imam Ghazali)
Kelak lelahmu akan berubah manis jika niatnya lillah karena Allah. Tanpa keikhlasan tak bisa membuat amal yang kecil bernilai besar. Maka bukanlah kesabaran jika masih mempunyai batas dan bukanlah keikhlasan jika masih merasakan sakit. Tetaplah bersabar meskipun terasa seluruh duniamu berantakan. Allah tahu lelahmu.
Kegelisahan, kecemasan, galau berkepanjangan adalah tanda-tanda seseorang terjebak pada cinta dunia dan lupa pada akhirat sebagai tujuan hidupnya. Seperti rasa cemas besok tidak bisa makan, cemas tidak mampu menghidupi keluarga, gelisah uangnya tidak cukup untuk biaya ini dan itu, takut jabatannya turun, takut kedudukannya hilang dari pandangan manusia, dan berbagai rasa takut yang disebabkan urusan dunia.
Telah terjadi masa kemajuan dan kemunduran peradaban Islam di dunia, maka terus dan tetap semangat berdakwah, menjadikan agama Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin. Hingga tercipta masyarakat yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.
Peradaban sebelum Islam adalah keluarga yang berantakan, hubungan keluarga saling terputus, antar kerabat tidak saling menolong, dalam keluarga banyak tertanam kebencian dan permusuhan, bahkan tidak dikenal kemuliaan bagi perempuan.
Sungguh berbeda dengan Islam, keluarga dalam Islam dipandang sebagai institusi yang mulia dan memiliki keutamaan yang sangat banyak. Di dalam Al-Qur’an dan hadis ada banyak sekali penjelasan terkait peraturan dan hukum-hukum keluarga, baik yang dijelaskan secara umum atau merinci. Dimulai dari pranikah, memilih pasangan, aturan-aturan menikah, bergaul dan berinteraksi antara suami-istri, pendidikan anak, sampai pada perincian bagaimana keluarga berinteraksi dengan masyarakat.
Demikianlah Islam mengatur keluarga. Keluarga merupakan institusi terkecil dan bukti peradaban. Semangat terus menyerukan kebaikan Islam kepada umat agar Islam dapat terap dalam seluruh kehidupan, hingga tercipta suatu kemajuan yang sangat baik. [Ni]
Baca juga:

0 Comments: