Headlines
Loading...
Oleh. Ummu Suci

Bismillahirrahmanirrahim

Di saat syariat Islam dicampakkan
Peraturan berdasarkan hawa nafsu yang diterapkan
Kehidupan dunia terasa sempit dan menyakitkan
Empati pada sesama semakin hilang rasanya

Berbuat hanya sebatas manfaat dunia semata
Halal dan haram tidak menjadi ukuran
Bahkan banyak yang mengabaikan
Karena tekanan kebutuhan hidup semakin lama semakin berat

Banyak yang putus asa, bahkan sampai bunuh diri untuk mengakhiri penderitaan hidup di dunia. Bukankah sudah Allah peringatkan dalam surat cinta-Nya yaitu QS. Taha: 124 yang artinya: "Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.”

Di ayat ini Allah menjelaskan bahwa sesungguhnya barangsiapa yang mengabaikan peringatan-Nya dan mengambil hukum selain dari-Nya maka Allah akan memberikan kepadanya penghidupan yang sempit.

Begitu pun suatu negeri yang tidak menerapkan peraturan hidup dari Allah, maka Allah akan memberikan kepada penduduk negeri itu kesempitan dalam hidupnya (bagi mereka yang mengikuti peraturan hidup yang jelas Allah telah melarangnya). 

Contohnya Allah mengharamkan riba, tapi faktanya peraturan hidup saat ini tidak melarang riba, dan di kehidupan sekarang sangat sulit menemukan orang yang hidupnya bebas riba (tidak terjerat riba).

Sungguh sangat berat hidup di peradaban jahiliah modern di mana peraturan hidupnya berdasarkan manfaat dan hanya menuruti hawa nafsu manusia. Barangsiapa siapa menuruti hawa nafsunya, niscaya mereka akan tersesat dari jalan yang benar. 

Dan mereka terpecah-belah dan masing-masing merasa bangga dengan golongannya. Seperti dalam QS. Al-Mu'minun: 53 yang artinya: "Kemudian mereka pengikut-pengikut rasul itu menjadikan agama mereka terpecah-belah menjadi beberapa pecahan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka masing-masing. 

Inilah kondisi di peradaban jahiliah modern  sekarang ini. Umat Islam sangat banyak tetapi tidak punya kekuatan dan Rasulullah mengibaratkan seperti buih di lautan. Tidak memiliki kekuatan meskipun banyak jumlahnya. 

Peradaban jahiliah ini melahirkan generasi yang rapuh. Tidak punya pendirian, yaitu kehidupannya hanya mengikuti tren tanpa memikirkan perintah Allah atau larangan Allah. Karena sistem kehidupan yang diterapkan adalah sistem sekulerisme (yang memisahkan agama dan kehidupan), di mana agama hanya sebatas ritual semata.

Ya Allah semoga peradaban jahiliah ini segera berakhir, bergantikan peradaban yang mulia, umat Islam di seluruh dunia bersatu. Dan memiliki  pemimpin yang bertakwa, yang menerapkan peraturan Islam secara kafah (menyeluruh). Yang menerapkan peraturan dari Zat Pemilik kehidupan. Dan keberkahan bisa dirasakan oleh semua mahkluk ciptaan-Nya.

Sesungguhnya kebenaran adalah milik Allah dan manusia tempatnya salah dan lupa. Oleh karena itu kita sebagai manusia dilarang berebut kebenaran (merasa paling benar). Dan standar perbuatan kita harus sesuai dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah. [Ni]

Baca juga:

0 Comments: