
motivasi
Persahabatan yang Hakiki
Oleh. Jumriani
Dalam perspektif Islam, membina hubungan dalam bentuk silaturahmi merupakan salah satu hal yang sangat dianjurkan oleh Allah Swt. Oleh karena itu, ada sebuah hadis yang menjelaskan bagaimana sebaiknya memilih teman yang baik.
Rasulullah, Shallallahu 'alayhi wa sallam bersabda: “Perumpamaan sahabat yang baik dan sahabat yang buruk ibarat pembuat wewangian dan pandai besi.” Orang yang membawakan kamu parfum mungkin memberikannya kepada kamu, atau kamu membelinya dari dia, atau setidaknya kamu menciumnya. Adapun pandai besi, pakaianmu mungkin hangus olehnya, atau bahkan mengeluarkan bau yang tidak sedap".
(HR Al-Bukhari, Muslim).
Hadis diatas menjelaskan bahwa hati-hati dalam berteman. Karena salah satu orang menjadi lalai adalah karena pertemanan yang buruk.
Seperti anak sekolah yang sering nongkrong depan kos saya. Setiap sore mereka akan singgah selepas pulang sekolah atau weekend pasti mereka akan kumpul di sini, mereka sekolah di sekolah Islam yang lumayan terkenal di Makassar. Setiap azan berkumandang mereka hanya acuh, itu pun kalau ada hanya satu dua orang yang pergi salat dan beberapa waktu akhir ini yang tadinya pergi salat malah tinggal, yang tadinya tidak merokok akhirnya ikut juga. Inilah salah satu dampak dari pertemanan yang buruk, kita juga menjadi orang-orang yang melakukan hal-hal buruk tanpa kita sadari, yang menyebabkan kita menghancurkan diri kita sendiri dan lingkaran pertemanan kita yang menjadi orang-orang jahat.
Persahabatan dalam Islam merupakan salah satu nikmat Allah Swt. kepada umat manusia dan juga merupakan fungsi dari Islam itu sendiri. Memiliki teman adalah bentuk eksistensi sosial yang tidak dapat disangkal dan menurut Islam, mewakili sifat manusia. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita berhati-hati dalam memilih teman. Semoga kita dapat menemukan sahabat sejati, karena persahabatan dan persaudaraan sejati yang dibangun melalui keimanan dan ketakwaan membawa kebaikan bagi semua. Dan semoga kita semua selalu mengingat kebaikan dan kesabaran. Jangan sampai seperti contoh diatas.
Bersitenggang dan cobaan persahabatan pasti selalu ada. Berdebat karena perbedaan pendapat, kesal dengan kebiasaan teman yang sangat bobrok, atau perbuatan yg berlebihan terus-menerus. Kita bisa muak dengan apa yang mereka lakukan,tersakiti oleh satu atau dua kata yang mereka ucapkan, atau kebiasaan buruk lainnya, itu sudah biasa dalam pertemanan.
"Jika kamu mempunyai sahabat yang selalu bersedia menuntunmu, penganglah tangannya, karena sulit mendapatkan teman seperti itu, namun sangat mudah untuk melepaskannya".
(Imam Syafi'i).
Pendapat diatas menekankan bahwa jika kita mempunya sahabat yang selalu mengingatkan pada Allah Swt., maka jangan dilepas karena mendapatkannya pasti susah. Tidak semua teman kita bersedia menghadapi tingkah laku kita, mungkin hanya satu dua orang. Maka saat kamu punya teman seperti itu penganglah dia dengan erat.
Allah Swt berfirman dalam Alqur'an surat Al hujarat ayat 67:
اَÙ„ْاَØ®ِÙ„َّاۤØ¡ُ ÙŠَÙˆْÙ…َÙ‰ِٕØ°ٍۢ بَعْضُÙ‡ُÙ…ْ Ù„ِبَعْضٍ عَدُÙˆٌّ اِÙ„َّا الْÙ…ُتَّÙ‚ِÙŠْÙ†َ ۗ
"Pada hari itu, para sahabat saling bermusuhan, kecuali orang-orang bertakwa".
Ayat diatas menegaskan bahwa sahabat yang bisa sampai ke surga hanya sahabat yang dilandasi ketaatan. Beberapa teman dekat akan menjadi musuh bagi sebagian lainnya di hari kebangkitan. Karena persahabatan itu bukan dilandasi kebaikan dan ketaatan, melainkan kezaliman. kecuali orang-orang yang bertakwa dan tidak menaruh permusuhan satu sama lain karena persahabatan. Dan persahabatan itu didasari oleh ketaatan kepada Allah.
Imam Hasan al-Bashri berkata: "Jalinlah lebih banyak teman yang beriman dan bertaqwa di dunia ini. Mereka akan mencarimu kelak di surga. Jika mereka tidak menemukanmu, Mereka terutama akan berkata: "Ya Allah, aku belum merasakan nikmatnya surga sampai aku melihat saudara-saudaraku berkumpul di surga".
So, mari kita perbanyak circle yang dilandasi iman dan takwa agar bisa saling tolong menolong di akhirat kelak. [ry].
Baca juga:

0 Comments: