Headlines
Loading...
Oleh. Ratty S. Leman

Jika mendengar kata resolusi, apa yang terpikir di benakmu? Kalau aku ingatnya pada resolusi PBB. Lembaga yang cuma keren namanya saja tapi nirfaedah saat ini menghadapi kebrutalan zion*s menjajah negeri merdeka dan berdaulat Palestina. Resolusi PBB merupakan keputusan yang dihasilkan organisasi PBB, yang ditujukan untuk negara anggota PBB dan juga untuk organisasi-organisasi lainnya dalam PBB.

Sampai saat ini PBB kebingungan berpihak kepada kebenaran. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa ini memang dikuasai oleh para penjajah sehingga resolusi-resolusi yang dihasilkan pun adalah resolusi yang menguntungkan penjajah. PBB sebagai organisasi Internasional bertugas untuk menjaga keamanan dan perdamaian dunia. Namun pada faktanya mereka menerapkan standar ganda. Rakyat Palestina yang digenosida oleh penjajah zion*s dibiarkan tanpa bantuan lembaga Internasional. 

Upaya yang dilakukan PBB dalam menyelesaikan masalah penjajahan zion*s terhadap Palestina adalah dengan melakukan serangkaian perundingan dan negosiasi yang melibatkan kedua negara. Dalam upaya mendamaikan kedua belah pihak PBB berperan sebagai mediator yang berusaha untuk memediasi kepentingan kedua negara. 

Adapun mediasi yang dilakukan PBB adalah usaha diplomatik yang ditujukan untuk menyelesaikan sengketa yang sudah terjadi selama lebih dari 100 tahun ini. Selain itu, ada juga sejumlah resolusi yang dikeluarkan PBB yang mempengaruhi penjajahan yang terjadi di Palestina. 

Harus disepakati bahwa hal ini adalah penjajahan bukan konflik. Pendudukan zion*s di Palestina adalah ilegal. Tidak ada negara Isra*l sebelumnya dan tidak akan pernah ada setelahnya. Itu yang diharapkan dari penduduk Palestina. 

Di sisi lain pihak musuh merasa tanah Palestina adalah tanah yang dijanjikan oleh Tuhan mereka untuk mereka tinggali. Ini tidak ada dalam kitab mereka baik Taurat maupun Zabur. Hanya akal-akalan Teodor Hezl yang dibantu bankir yahud* yang menggagas berdirinya negara zion*s ini. 

Mengapa harus membuat sebuah negara baru untuk umat tertentu. Bukankan agama samawi/langit lainnya tak membutuhkan wilayah tertentu untuk dihuni kaum tertentu? Semua umat manusia bisa hidup berdampingan secara tentram, damai, dan sejahtera.

Islam sudah membuktikannya telah menaungi 2/3 dunia selama 13 abad dengan hukum-hukum Allah. Kehidupan dunia berjalan secara harmonis. Semua umat beragama bisa menjalankan agamanya masing-masing tanpa diskriminasi. Orang-orang Kristen bersaksi bahwa ketika Islam berkuasa mereka dilindungi. 

Berbeda dengan pemerintah dibawah rezim zion*s yahud* saat ini yang senantiasa melecehkan mereka. Jika bertemu dengan orang nasrani, para zion*s itu meludah tanda merendahkan. Bahkan di saat perang ini tidak hanya orang Islam yang dibunuh, mereka pun ikut dibunuh. Tidak hanya masjid-masjid yang dihancurkan tapi gereja-gereja juga dihancurkan. 

وَقَضَيْنَا إِلَىٰ بَنِي إِسْرَائِيلَ فِي الْكِتَابِ لَتُفْسِدُنَّ فِي الْأَرْضِ مَرَّتَيْنِ وَلَتَعْلُنَّ عُلُوًّا كَبِيرًا

Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu: “Sesungguhnya kamu akan membuat kerusakan di muka bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.” (QS Al Isra 4).

Mereka akan membuat kerusakan demi kerusakan di muka bumi ini. Istilah 2 kali artinya mereka senantiasa membuat kerusakan dan permusuhan di muka bumi ini. Tidak hanya umat Islam yang geram dengan tingkah laku mereka yang sombong. Bahkan Nazi Hittler pernah membunuhi mereka dan menyisakan sedikit supaya dunia mengetahui kezaliman mereka. Allah izinkan menyisakan zion*s ini untuk membuktikan keimanan dan ketakwaan kita hanya untuk Allah semata. 

Penolakan zion*s terhadap Resolusi Majelis Umum PBB pada 27 Oktober 2023 yang berisi seruan gencatan untuk kemanusiaan (humanitarian truce) di Jalur Gaza telah dikecam banyak pemerintah dan masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Alih-alih ditaati, seruan itu justru direspons oleh tentara zion*s dengan blokade dan pembunuhan secara brutal di wilayah yang dikenal sebagai penjara terluas dan terbesar di dunia ini. 

Mereka adalah bangsa yang suka membangkang dan ingkar janji. Perundingan demi perundingan telah banyak digelar,  resolusi demi resolusi sudah beberapa kali dibuat. Namun mereka tidak pernah mau mendengar nasehat siapa pun. Allah saja mereka tipu dan mereka abaikan. Apalagi cuma manusia yang mereka anggap cuma manusia binatang yang tujuan penciptaannya untuk menjadi pelayan mereka di dunia ini. Sombong sekali mereka mewarisi sifat ibl*s. 

Hanya kekuasaan Allah melalui ikhtiar-ikhtiar dan doa-doa pejuang agama-Nya yang bisa membasmi kebiadaban mereka. Diplomasi demi diplomasi tak membuahkan hasil. Maka kaum ulama berijtihad bahwa hanya dengan resolusi jihad dan khilaf*h persoalan penjajahan di tanah suci Al-Quds ini bisa dituntaskan. Semoga kita bisa beribadah di Masjidil Haram dalam keadaan tenang dan damai dibawah naungan Islam. Bukan mengemis visa dari pihak penjajah saat ini. Kabulkanlah doa-doa kami ya Allah. [My]

Baca juga:

0 Comments: