motivasi
Sabar dalam Ujian
Oleh. Puspita Ningtiyas
“Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,) kabar gembira kepada orang-orang sabar” (Al-Baqarah:155)
Ujian memang tidak mudah, sesiap apapun kita menghadapinya, terkadang ada hal yang di luar dugaan dan kendali kita. Namanya juga ujian, Allah akan timpakan di titik lemah, agar kita merasakan perjuangan dalam melewati dan menyelesaikannya. Bukan karena Allah ingin menghantam dan menjatuhkan hamba-Nya yang banyak dosa. Dan juga bukan kebencian yang mendorong-Nya menurunkan ujian di atas pundak kita. Semua itu adalah proses penggemblengan agar kita menjadi pribadi yang terus bersabar.
Maka sikap seorang muslim ketika ditimpa ujian harusya mencoba untuk bersabar. Sembari berusaha dan mencari solusi, juga berdoa untuk terus berada di jalan kesabaran. Sebagai imbalannya, orang-orang yang bersabar akan mendapatkan pahala dan ampunan dari Allah Swt. Adakah hadiah yang lebih dari ini? Saya rasa tidak ada.
Sabar itu tidak ada batasnya. Jika kita seolah berada diujung kesabaran, percayalah itu hanyalah fatamorgana yang merayu kita untuk menyerah, padahal sebentar lagi kita akan memenangkan perlombaan melawan hawa nafsu durjana. Jika kita merasakan lelah, ingatlah dunia itu segera akan berakhir sesaat setelah kita menyerah. Sayang sekali di sisa waktu yang tak tahu kapan akan berakhir, kita menyia nyiakannya dan berhenti untuk berjuang. Katakan pada diri sendiri, “Tenang, akan ada hari kelulusan, bersabarlah sebentar lagi”.
Setiap muslim akan diuji. Bahkan ujian adalah stempel keimanan yang melekat pada diri seorang yang beriman. Seolah keimanan seseorang akan dipertanyakan jika belum merasakan ujian dari Allah. Namun bukan berarti hidup kita akan terhambat dan tidak produktif dengan ujian yang menimpa kita, karena semua bergantung dengan pola pikir dan sikap yang kita ambil. Ada yang meronta dan menghentikan hidupnya karena ujian hidup yang dirasa berat. Bahkan ada yang mengakhiri hidupnya karena merasa tidak mampu menanggung beban ujian hidupnya. Mereka lupa bahwa ujian akan terus silih berganti. Mereka lupa kalau selesai satu ujian, akan ada ujian selanjutnya yang mungkin akan lebih berat. Maka hidup itu bukan soal bagaimana menunggu badai reda, tapi soalnya adalah bagaimana caranya kita mampu menari di atas badai yang sedang melanda.
Kita akan menjumpai orang-orang seperti ini, mereka akan tetap produktif dan berhasil meraih tujuan hidupnya bahkan mereka menjelma menjadi pribadi yang lebih kuat dengan ketahanan yang teruji dari banyak ujian yang dihadapi. Kita bisa menjadi pribadi seperti itu dengan memulai langkah kecil di awal, yaitu mencoba untuk bersabar dengan ujian yang menimpa.
Sabar bisa menjadi pembuka jernihnya pikiran dan ketepatan dalam menemukan solusi atas setiap persoalan. Maka orang-orang yang sabar, akan lapang hidupnya, bahagia menjalani ujian demi ujian yang dihadapinya. Perintah untuk bersabar di dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 155, ternyata mengandung hikmah yang mendalam. Allah memberikan ujian bukan tanpa solusi. Bahkan solusi mudah yang diberikan oleh Allah, begitu menentramkan hati dan mengantarkan pada kebahagiaan hidup. Subhanallah! [My]
0 Comments: