Headlines
Loading...
Oleh. Nur Rahayu 

Sabar itu kata yang mudah diucapkan, tapi sulit dalam menjaga kesabaran sendiri. Manusia memiliki ‘baqa’/naluri untuk mempertahankan eksistensi diri. Jika naluri ‘baqa’ tidak dilatih untuk bisa menerima sesuatu hal dengan tolak ukur syariat, barangkali amarah yang justru akan menguasai diri.

Bagaimanapun kehidupan di sistem saat ini sangat menguji adrenalin kesabaran, khususnya para emak-emak. Setelah harga-harga kebutuhan yang melejit tinggi dan tidak mau turun lagi, kini harga mulai melompat lebih tinggi lagi. Di antara barang dengan harga melambung adalah beras, gula, dan cabai. Jelas saja bikin emak-emak kelimpungan. Sudahlah penghasilan tidak ada kepastian tiap bulan/minggu/harian bisa didapat, sementara kebutuhan setiap hari harus keluar, pendidikan mahal, anak-anak minta uang saku, ditambah harga kebutuhan vital saat ini makin tak terjangkau.

Pusing tujuh keliling, gali lubang tutup lubang, mengencangkan ikat pinggang, segala cara diupayakan agar bisa menutup semua pemenuhan kebutuhan. Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga. Apa yang dilakukan emak-emak? Terpaksa menerima kenyataan yang makin pahit dan bersabar dalam menghadapi kesusahan seperti saat ini. Tidak ada gunanya mengeluh, juga tidak akan mengubah keadaan. Sabar dibutuhkan dalam menghadapi situasi yang serba sulit ini.

Sabar itu juga perlu dilatih, agar kita mampu menerima hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi. Melatih sabar menghadapi kehidupan yang makin sulit ini, melatih sabar dalam menghadapi musibah, melatih sabar juga dalam melakukan ibadah pada Allah Swt.. Dan kesabaran itu tidak memiliki batas. Yang pasti dengan sabar mampu menenangkan hati dan menjernihkan pikiran.

Selain bersabar, ketika menghadapi kesulitan, masalah, musibah menimpa, maka kembalikan pada Allah Sang Pemilik kehidupan. Berdoalah, minta kebaikan pada Allah, karena Allah sebaik-baiknya tempat meminta pertolongan. 

Allah Subhanallahu Wa Ta’ala berfirman dalam QS. Al-Baqarah: 153, “Allah memerintahkan kaum mukminin untuk meminta pertolongan dalam segala urusan mereka, baik dunia maupun akhirat dengan sabar dan salat.” 
Kesabaran adalah pengendalian dan penjagaan diri terhadap hal yang dibenci.

Kesabaran dalam menghadapi permasalahan yang ada adalah menjadi penebus dosa manusia. Selain itu sebagai penguji kualitas keimanan manusia, apakah ujian bisa membuat kita bersabar dan tetap beribadah pada Allah atau sebaliknya. Wallahualam. [Ni]

Baca juga:

0 Comments: