Oleh. Artatiah Achmad
Sabar merupakan salah satu contoh akhlak terpuji dan mulia. Sabar juga memiliki banyak keutamaan. Allah akan menambahkan kebaikan serta derajat bagi orang-orang yang bersabar.
Sabar mudah diucapkan, namun sulit untuk diaplikasikan. Sulit bukan berarti mustahil. Artinya walau terasa sulit, perilaku sabar ini harus selalu diupayakan. Sebagai seorang muslim, sejatinya saya harus terus berusaha mengupayakan memiliki sifat sabar karena Baginda Nabi Muhammad saw. mencontohkan.
Rasulullah saw. bersabda "Sesungguhnya Allah Azza Wajalla jika mencintai suatu kaum, maka Allah akan memberikan cobaan kepada mereka. Barangsiapa yang sabar, maka dia berhak mendapatkan pahala kesabarannya. Dan barangsiapa marah, maka dia pun berhak mendapatkan (dosa) kemarahannya."
Tetap sabar di tengah cobaan yang melanda itu tidak mudah. Namun, berdasarkan hadits di atas disebutkan bahwa cobaan adalah wujud cinta Allah kepada makhluknya. Tentu kita semua ingin dicintai Allah Swt., karena itu mari kita gapai cinta itu dengan cara tetap bersabar saat mendapatkan cobaan.
Ada beragam bentuk cobaan yang Allah berikan kepada hamba-Nya salah satunya melalui keturunan. Anak/ keturunan bisa menjadi cobaan. Hal tersebut jelas disebutkan di dalam Al-Qur'an surah At-Taghabun ayat 15.
إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَاللَّهُ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ
"Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan bagimu, dan di sisi Allah-lah pahala yang besar."
Saya merasakan tidak mudah mendidik anak-anak zaman sekarang. Perlu tarik ulur di dalam menangani emosi anak-anak yang masih labil. Apalagi menghadapi anak-anak menjelang masa baligh. Jujur, Setiap hari ada saja tingkah polah anak yang memancing emosi saya sebagai orang tua yang masih harus banyak belajar. Bersyukur beberapa hari yang lalu saya mendapatkan ilmu dari seorang guru yang mengatakan bahwa kunci sukses menangani anak-anak itu hanya tiga kata, yaitu, sabar, sabar, dan sabar! Wallahualam bisshowab. [Rn]
0 Comments: