motivasi
Sabar Tanpa Batas
Oleh. Neni Arini
Sabar, sebuah kata yang mudah sekali terucap namun sulit untuk dijalani, tetapi bukan tidak bisa untuk dilakukan. Sabar merupakan salah satu sikap yang disukai oleh Allah. Orang yang sabar itu tetap akan memandang baik ketika mendapatkan sesuatu yang tidak disenangi maupun kehilangan sesuatu yang disenangi.
Sabar merupakan kunci dalam menyelesaikan setiap permasalahan hidup. Walau sekuat apapun ujian datang, tetapi ketika memiliki sifat sabar, kita akan menjalani semua proses hidup dengan berlapang dada.
Sikap sabar membuat kita tidak mudah menjadi orang yang mudah marah, putus asa.
Cara pandang hidupnya tidaklah pendek, berpikir jauh kedepan yang didasari adanya iman dan takwa, sehingga dapat menjadi kekuatan bagi diri untuk menerima semua takdir yang terjadi. Dengan bersabar kita akan terjaga dari kemaksiatan, konsisten menjalani ketaatan, dan selalu tabah menjalani setiap ujian yang hadir.
Tentulah ketika menjalani kehidupan pasti akan datang yang namanya ujian. Hidup tidak selalu bahagia. Hidup terkadang ada pasang surutnya. Itulah kehidupan. Kadang badai menghampiri, tetapi terkadang tenang dan berjalan sesuai keinginan diri.
Hidup kadang tak sesuai harapan, tetapi hal harus kita hadapi ketika ujian datang adalah dengan kesabaran. Tabah, ikhlas, kuat, dan berpasrah atas semua ketetapan Allah.
Jadilah manusia-manusia yang ketika diberikan ujian oleh Allah, kita dapat mencintai ujian tersebut walaupun akan terasa sulit. Walau mungkin timbul pertanyaan, bagaimana caranya bisa mencintai kejadian yang paling tidak mengenakkan. Jangankan mencintai, mengikhlaskan saja berat. Jangankan mengikhlaskan melupakan saja sulit.
Tapi tidak ada yang tidak menjadi solusi di dalam Islam.
Allah berfirman dalam surat Yusuf ayat 90:
"Sungguh siapa saja yang bertakwa dan bersabar, Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.”
Orang yang bersabar dalam menghadapi ujian dan cobaan yang menimpanya serta tipu daya setan dan hawa nafsu yang selalu menggodanya, Allah tidak akan menyia-nyiakan balasan amalnya itu di dunia, lebih-lebih di akhirat. Di dunia diberi jalan keluar dari kesulitan yang dihadapinya serta diberi rezeki dari arah yang tidak diduga sebelumnya, dan di akhirat diberi pahala tanpa ada perhitungan.
Seorang pengemban dakwah harus menghiasi dirinya dengan sikap sabar. Walaupun kita menerima perlakuan tidak baik ketika berdakwah, dipersekusi, dituduh radikal, tidak menyurutkan langkah untuk terus mendakwahkan Islam, tidak menjadikan diri kita takut atau mundur ke belakang. Justru disinilah letak kesabaran diuji, apakah kita bisa sabar dengan dengan kondisi ini apa tidak.
Meriayah dan membina umat tidaklah mudah. Kita akan menemui banyak objek dakwah dengan berbagai latar belakang, sehingga diperlukan kejernihan berpikir agar amarah tidak menguasai jiwa, hiasilah dengan kesabaran.
Sabar dalam menapaki dakwah Rasulullah haruslah tetap dilakukan oleh seorang pengemban dakwah. Tetap menggenggam risalah-Nya apapun keadaannya.
Kesetiaan dalam membersamai ilmu pun harus didasari kesabaran, yaitu kesabaran saat belajar dan kesabaran saat mengajar. Saat belajar kita harus sabar dalam memahami ilmu. Begitupun ketika menyampaikan ilmu, dibutuhkan kesabaran dalam memahamkan ilmu. Tidaklah mudah dalam memahamkan dan membina umat dengan islam, dan menanamkan kecintaan kepada Allah.
Tapi yakinlah apa yang kita lakukan tidak akan sia-sia dimata Allah. Semoga lelah kita Allah jadikan lillah yang berbuah surga. Semoga kesabaran yang kita miliki bisa menjadi bentuk perjuangan dalam mengembalikan kehidupan Islam.
Imam Syafi’i mengatakan, “Puncak kebaikan ialah kebenaran. Betapa banyak orang yang berjalan di atas kebenaran, belum tentu bersabar. Orang yang bersabar hanya ada pada orang beriman.”
Masyaallah. Wallahualam bissawab.
[Rn]
0 Comments: