
motivasi
Semua karena Terbiasa
Oleh. Erna Kartika Dewi
Dalam menjalani kehidupan, setiap harinya ada saja aktivitas-aktivitas yang sudah pasti rutin untuk kita lakukan. Aktivitas-aktivitas tersebut seperti sudah menjadi rutinitas yang selalu kita kerjakan tanpa bisa kita tinggalkan lagi. Semua sudah terjadwal dan sudah ada waktunya masing-masing. Mulai dari membuka mata hingga memejamkan mata kembali. Aktivitas dan rutinitas itulah yang disebut dengan kebiasaan. Atau bisa dikatakan kebiasaan adalah segala sesuatu yang kita lakukan secara otomatis bahkan terkadang kita bisa melakukannya tanpa berpikir lagi.
Sebagai seorang muslim, kita diajarkan, ketika melakukan sesuatu itu harus diniatkan karena Allah dan dipastikan juga harus sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan Sunah, sehingga amal atau perbuatan yang dilakukan akan membawa kebaikan dan pahala.
Perbedaan antara bisa dan tidak biasa itu sangatlah sederhana. Bisa karena biasa dan tidak bisa karena tidak biasa. Semuanya serba berpasang-pasangan, ada rajin dan malas, kreatif dan jumud, ramah dan pemarah, bahkan kaya dan miskin. Semua itu jika kita telisik bisa jadi terbentuk dan menjadi hasil dari satu kebiasaan.Diri kita memiliki sesuatu seperti program-program yang mengatur respon kita dan semua itu adalah kebiasaan.
Kita menilai seseorang bukan hanya dari pandangan pertama namun dari penilaian dalam jangka waktu lama. Kita menilai seseorang dari kebiasaannya. Jadi kita adalah gabungan dari beberapa kebiasaan yang ada pada diri kita. Kebiasaan adalah penentu nilai diri kita. Seseorang yang memiliki lebih banyak kebiasaan baik sudah dipastikan akan lebih berhasil dalam kehidupannya. Terbentuknya kebiasaan pada manusia dimulai dari pemikiran. Pemikiran adalah pangkal kepribadian karena pemikiran yang menentukan keyakinan, kecenderungan, tujuan hidup, cara hidup, pandangan hidup sampai aktivitas seorang manusia.
Pemikiran mendasar pada seorang manusia akan menghasilkan cara pandang yang khas dalam terminologi Islam disebut dengan akidah. Maka kebiasaan yang dibentuk seorang muslim pastilah kebiasaan yang diperintahkan Allah dan tidak berhubungan dengan larangan-larangan yang diberikan kepadanya.
Walaupun pada manusia kebiasaan yang dipilihnya dipengaruhi oleh cara berpikir. Namun dalam proses pembentukannya peran akal tidaklah terlalu dominan. Faktor yang menentukan apakah kita akan memiliki kebiasaan hanya dua hal yaitu latihan dan pengulangan yang tentu saja dilakukan dalam rentang waktu tertentu. Jika kebiasaan diibaratkan anak maka ayahnya adalah latihan dan ibunya adalah pengulangan. Mau dibalik juga boleh. Bila keduanya bertemu pasti akan terbentuk kebiasaan pada diri manusia. Latihan berfungsi untuk menentukan apakah aktivitas yang akan dilakukan sudah benar atau belum, tepat sasaran atau tidak. Sedangkan pengulangan akan menyempurnakannya. Setiap pengulangan akan memperkuat kebiasaan dan kebiasaan yang kuat akan menuntut pengulangan.
Menciptakan kebiasaan awalnya mungkin lama dan sulit tapi setelah tercipta menjadi sangat mudah dan membantu.
Membentuk kebiasaan juga memerlukan tujuan yang jelas. Semakin jelas maka semakin besar daya tarik yang dihasilkan. Semakin jelas apa yang kita inginkan di masa depan maka semakin besar pula daya tarik untuk melakukan suatu aktivitas. Maka sering-sering berpikir tentang masa depan atau merencanakan masa depan. Karena masa depan menentukan aktivitas apa yang akan kita lakukan pada saat ini.
Kebiasaan bisa terbentuk dengan baik ketika kita rela dengan pengulangan aktivitas itu ataukah kita terpaksa melakukannya.
Rela atau pun terpaksa kebiasaan akan tetap terbentuk walaupun kebiasaan yang dibentuk atas dasar kerelaan akan lebih berkualitas dibanding karena paksaan. Proses pembentukan kebiasaan sejatinya adalah melatih dengan sengaja aktivitas yang awalnya kita lakukan dengan sadar menjadi bisa kita lakukan secara tidak sadar (otomatis). Kita telah mengetahui bahwa kebiasaanlah yang bertanggung jawab atas sukses tidaknya kita sebagai muslim dan sebagai manusia. Kebiasaan menentukan keahlian yang kita miliki dan yang tidak kita miliki. Kebiasaan adalah nilai diri kita.
Teruslah melakukan kebiasaan baik, bahkan Allah pun berfirman:
"Berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu." (QS. Al-Qasas: 77)
Jadilah pribadi yang terus melakukan kebiasaan-kebiasaan baik. Jangan pernah lelah untuk berbuat baik hingga ujung usia nanti.
Wallahualam bissawab. [An]
Baca juga:

0 Comments: