motivasi
Siapa Pemenang Sesungguhnya dalam Al Qur'an?
Oleh. Lilik Yani
Sebagai manusia yang lahir melihat indahnya alam semesta, kita adalah sang pemenang. Jutaan jumlah spermatozoa hanya satu yang terpilih dan bisa bertemu sel telur. Sungguh, terjadi persaingan sengit di antara berjuta-juta spermatozoa kala itu, dan kita yang menjadi pemenangnya.
Satu spermatozoa yang bisa menembus sel telur itu tumbuh dalam rahim ibunda hingga tiba masanya lahir seorang anak manusia ke muka bumi. Itulah kita. Kita adalah sang pemenang. Sudah merasakannya? Atau biasa saja, hanya kejadian normal, tak ada istimewanya.
Bersyukurlah ketika diberi pemahaman oleh Allah tentang betapa hebatnya proses kelahiran hamba Allah yang bernama manusia. Sungguh kejadian luar biasa yang harus disyukuri, agar Allah semakin menambah nikmat kepada kita.
Nah, masalahnya, cukupkah menjadi sang pemenang saat kelahiran saja? Bukankah manusia terus berkembang dan bertumbuh seiring bertambahnya usia?
Ada banyak perlombaan, challenge yang diadakan berbagai instansi, organisasi atau komunitas. Mental sang juara atau pemenang akan berupaya menjadi yang terdepan dengan memberikan persembahan terbaik untuk umat. Bukan sekedar kemenangan dan hadiah yang ingin diraih tapi pahala dari Allah.
Mental pemenang sesungguhnya orientasinya bukan sekedar duniawi tapi akhirat yang panjang, di mana harus mempersiapkan bekal matang. Pahala, amal jariyah, berkah dan rida Allah yang kita butuhkan. Bukan sekedar pengakuan sebagai pemenang kriteria tertentu dalam setiap perlombaan.
Siapa Pemenang Sesungguhnya dalam Al Qur'an?
Orang-orang yang beriman, hijrah dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwa mereka. Allah berfirman di dalam Al-Qur’an:
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah, serta berjihad di jalan Allah, dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapatkan kemenangan.” (QS. At- Taubah, 9:20)
Orang-orang yang beriman adalah pilihan Allah. Banyak umat belum mendapat hidayah hinga keimanan belum masuk ke dalam jiwa. Tidak semua umat akan beriman kecuali dengan rida Allah.
Bagaimana dengan orang-orang yang berhijrah?
Apakah semua umat beriman akan berhijrah menuju ketaatan kepada Allah dengan lebih baik? Tidak. Masih banyak umat yang beriman kepada Allah tapi belum menjalankan ketaatan secara lebih baik, bahkan kaffah atau totalitas. Itulah yang dikehendaki Allah.
Hamba yang mau berhijrah adalah pilihan Allah. Perlu kekuatan iman yang tangguh untuk bisa meninggalkan kebiasaan lama yang sudah mendarah daging menuju kebiasaan yang lebih baik. Harus mengalahkan ego yang sudah menancap dalam jiwa. Dimana harus dicabut sampai akar agar tidak tumbuh lagi kebiasaan lama yang kurang bagus, bahkan berdosa.
Hijrah menuju ketaatan total pada Allah tanpa banyak alasan. Sebagaimana sahabat Nabi dahulu yang senantiasa bergerak cepat menuju taat. Berhijrah menuju ketaatan total secata kaffah, demi meraih rida Allah dan keberkahan.
Selanjutnya, siapa pemenang sesungguhnya dalam Al Qur'an?
Orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwanya. Ingat sahabat Rasulullah saw. dulu ketika ditawarkan untuk berjihad dalam arti perang, mereka tak ada ketakutan sama sekali. Berjihad demi membela agama Allah. Islam menang atau mati karena membelanya. Hanya itu yang ada dalam pikirannya. Tidak ada ketakutan, atau keraguan sedikitpun.
Demikian pula dengan hartanya. Jika nyawa saja rela dikorbankan apalagi dengan harta? Umar bin Khattab, sebagian harta diberikan untuk perang. Abu Bakar bahkan tidak tanggung-tanggung lagi. Menyerahkan seluruh hartanya untuk biaya perang menegakkan agama Allah.
MasyaAllah, jika seluruhnya diserahkan untuk Islam, bagaimana dengan diri dan keluarganya? Cukuplah Allah dan Rasul sebagai pelindung, yang akan mencukupi kebutuhannya. Berkat kekuatan keyakinan, Allah mencukupi semua kebutuhan. Merekalah pejuang-pejuang tangguh yang siap mengorbankan semua harta, jiwa dan raga demi kemenangan Islam. Itulah para pemennag sesungguhnya. Rida Allah dan jannah tujuan utamanya.
Wallahualam bissawwab.
[Ys]
0 Comments: