Headlines
Loading...
Oleh. Ryah

Saat terbaik membuktikan bahwa kita adalah seorang pemenang yaitu saat mengalami kekalahan, dengan berjiwa besar untuk tidak patah semangat. Kemenangan itu diraih saat kau mampu meraih kepercayaan diri dan menjadi pribadi yang lebih baik dari dirimu sebelumnya.

Tak akan pernah ada seorang yang menang atas pertempuran, menyebut dirinya pahlawan. Karena mengutamakan sikap rendah diri itu perlu dan sangat utama.

Suatu keberhasilan dan kemenangan semata-mata bukan hanya hasil dari kerja kerasmu sendiri. Ada terselip doa dari keluarga yang selama ini berada di belakangmu dan ada campur tangan Allah Swt..

Jangan pernah menghiraukan perkataan orang lain untuk mencapai kemenanganmu sendiri dan bulatkan tekadmu untuk merangkul semesta. Jika tekadmu kuat, semesta akan merestuimu untuk meraih kemenangan.

Di saat ketenangan batin terjaga, di sanalah letak kemenangan yang sejati. Dan jika suatu kemenangan telah diraih, dan kau sedikit menengok ke belakang, mungkin saat itulah kau tahu bahwa dirimu saat ini merupakan sosok yang luar biasa.

Berdiri di sebuah kemenangan memang tak mudah. Mempertahankan diri untuk tidak merasa puas akan kemenangan. Kemenangan adalah salah satu bahan bakar utama manusia untuk hidup manusia agar selalu semangat.

Keberhasilan tak akan pernah lepas dari pengorbanan. Semakin besar kau mengorbankan sesuatu, akan semakin besar pula kemenangan yang kau raih.

Berusaha untuk tetap semangat walau sebenarnya kemenangan itu bukan suatu tujuan utamanya. Untuk mendapatkan kemenangan yang sesungguhnya adalah ketika bermanfaat untuk sesama.

Bila menginginkan kemenangan besar, maka harus bersiap sedia menerima kekalahan besar. Karena mereka yang belum pernah merasakan pahitnya kekalahan, tidak akan tahu betapa manisnya suatu kemenangan.

Suatu kemenangan adalah milik mereka yang paling percaya dan paling lama mempercayainya. Namun ada satu hal yang terpenting dari kehidupan itu bukanlah kemenangan, tetapi bagaimana bertanding dengan baik.

Semakin sulit perjuangan, maka semakin mudah mempertahankan kemenangan. Dan sebaliknya, semakin mudah perjuangan, maka semakin sulit mempertahankan kemenangan.

Apakah akan ada perang lebih besar dari itu? Rasulullah menjawabnya, masih ada perang yang lebih besar, yakni jihad melawan hawa nafsu. Medan pertempuran paling besar sebagai pertaruhan kalah menang melawan hawa nafsu di dalam diri sendiri.

Pemenang sejati tak melihat bentuk kemenangan dari standar kepentingan diri sendiri. Siapa saja bisa tampak kalah dalam banyak hal, tetapi itu karena dia memilih untuk mengalah. Sikap seperti ini membuat orang lain merasa mendapat kemenangan, namun sebenarnya dia adalah pemilik kemenangan yang sesungguhnya.

Kita adalah sejatinya pemilik kemenangan yang hakiki. Jadilah pemenang untuk menjadi pribadi yang memesona untuk kemaslahatan umat. Bagi Allah inilah seorang pemenang. [Ni]

Baca juga:

0 Comments: