Headlines
Loading...
Oleh. Hana Salsabila AR

Baru-baru ini MUI mengeluarkan fatwa mengharamkan konsumsi produk brand yang mendukung Israel. "Mendukung agresi Israel terhadap Palestina atau pihak yang mendukung Israel baik langsung maupun tidak langsung hukumnya haram," begitu tulis MUI.

Selain itu, umat Islam juga diimbau untuk mendukung perjuangan Palestina, seperti gerakan menggalang dana kemanusian dan perjuangan, mendoakan untuk kemenangan, dan melakukan shalat Ghaib untuk para syuhada Palestina. Juga menghimbau agar pemerintah melakukan usaha diplomasi ke PBB. (CNBCIndonesia.com , 10/11/2023)

Sebelum fatwa MUI ini muncul, masyarakat Indonesia juga sudah menyerukan pemboikotan terhadap brand produk yang mendukung Israel. Hal ini mereka lakukan atas kesadaran dan usaha minimal mereka untuk membantu Palestina. Tak bisa dipungkiri tidak sedikit  brand produk yang dengan jelas mendukung Israel.

Baru-baru ini juga, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC, Senin (13/11/2023) waktu setempat.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan pesan soal gencatan senjata di wilayah Gaza kepada Presiden Biden
(Kompas.com, 14/11/2023). 

“Namun, pertanyaannya apakah usaha tersebut mampu menyelesaikan problem Palestina?” 

Pada dasarnya solusi tuntas untuk menghentikan penjajahan di Palestina bukan hanya sekedar boikot ataupun mengandalkan negoisasi ke negara yang bersangkutan. Sebab itu tentu tidak akan menyelesaikan masalah, karena jikapun negoisasi terjadi itu hanya akan dianggap angin lalu oleh mereka. 

Solusinya hanyalah dengan bantuan militer, karena mereka ini perang fisik. Sampai saat ini belum ada negara yang bisa membantu secara militer, walau negara muslim sekalipun, karena adanya  batasan hubungan negara mereka dengan barat yang justru mendukung genosida Palestina. 

Bantuan militer dan penghentian tuntas atas apa yang terjadi di Palestina saat ini hanyalah dengan pemimpin Islam. Dalam Islam, semua negara muslim yang terpecah saat ini berada dalam satu kesatuan daulah Khilafah. Dan jika ada satu bagian yang terjajah, maka Khalifah yang akan turun tangan langsung membantu secara militer. Dan itu sudah pernah dicontohkan di masa khilafah terdahulu. Tidak ada solusi lain selain bantuan militer dan pembentukan daulah Islam, Wallahualam. [ry].

Baca juga:

0 Comments: