Headlines
Loading...
Oleh. Lilik Yani

Ulama adalah pewaris para nabi. Ulama yang bertugas melanjutkan dakwah, menyampaikan risalah Islam ke seluruh negeri. Ketika ulama wafat, siapa yang akan melanjutkan syiar Islam? Tentunya semakin berkurang karena pertumbuhan generasi muda untuk menjadi ulama sangat jarang.

Maka dari itu kematian ulama adalah musibah bagi umat Islam.
Hal ini ditegaskan oleh Rasulullah saw. dalam sabdanya:
"Meninggalnya ulama adalah musibah yang tak tergantikan, dan sebuah kebocoran yang tak bisa ditambal. Wafatnya ulama laksana bintang yang padam. Meninggalnya satu suku lebih mudah bagi saya daripada meninggalnya satu orang ulama.” (HR al-Thabrani)

Meninggalnya ulama seolah ilmu agama dicabut oleh Allah. Oleh karena itu wajib atas kalian untuk menuntut ilmu, sebelum ilmu tersebut diangkat atau dihilangkan. Hilangnya ilmu dengan wafatnya para periwayatnya atau ulama.

Tidak ada orang yang lahir dalam kondisi berilmu. Karena itu untuk mempelajari sebuah ilmu harus dengan belajar sungguh-sungguh.

Atasi kesedihan yang benar itu adalah dengan cara kita menyiapkan diri kita untuk juga menjadi pengemban warisan ulama, pelanjut estafet mempertahankan keberlangsungan transfer ilmu agama. Kita harus menyiapkan generasi selanjutnya agar jangan terjadi kekosongan ulama.

Jika satu ulama wafat, maka ada sebuah lubang dalam Islam yang tak dapat ditambal kecuali oleh generasi penerusnya.

Kita harus mengambil ilmu sebelum ia pergi seluruhnya. Selagi masih ada ulama-ulama lain yang tersisa, kita harus manfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk belajar kepada mereka. Hal ini sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa alihi sallam,
Ambillah (pelajarilah) ilmu sebelum ilmu pergi!” 

Masyaallah, demikian pentingnya  ilmu agama, hingga harus memanfaatkan kesempatan untuk 'meguru' pada ulama. Ibaratnya jangan sampai ilmu ulama lepas atau terbawa mati, sebelum ilmunya diambil oleh.

Semoga kita termasuk hamba yang taat pada Allah, mengikuti apa yang Allah perintahkan, dan menempatkan kita bersama para ulama yang bisa kita petik ilmunya. Ilmu yang baik harus segera ditularkan agar bisa diamalkan muslim yang lain, semoga menjadi jariyah kebaikan.

Selain itu ajarkan ilmu-ilmu kebaikan kepada anak-anak didikmu, anak kandung, juga anak generasi calon pemimpin umat. Semoga akan lahir generasi tangguh faqih fiddin yang suka mempelajari ilmu ulama dan segera mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Wallahualam bissawab. [An]

Baca juga:

0 Comments: