motivasi
Yuuk, Meresolusi Diri!
Oleh. Nur Rahayu
Sahabat, yuuk meresolusi diri. Dari kondisi yang awalnya tidak baik menjadi baik, dari yang sudah baik menjadi lebih baik lagi. Saya yakin tidak ada orang yang dirinya merasa ‘perfect’/sempurna. So, alangkah baiknya introkspeksi diri, bermuhasabah terkait apa yang kita lakukan selama ini, apakah sudah benar semua?
Manusia tempatnya berbuat khilaf dan salah, kadang disengaja kadang tidak, kadang disadari kadang tidak. Karena dalam perbuatan manusia berhak memilih aktivitas apa pun, baik aktivitas baik atau buruk, terpuji atau tercela. Dan penilaian itu tolok ukurnya adalah hukum syariat.
Sudah bermuhasabahkan, sahabat? Berarti sudah tahu hasilnya bagaimana. Timbangan perbuatan kita banyak di mana? Baik berarti insya Allah surga atau buruk berarti nauzubillah neraka. Secara pribadi, saya menangis tergugu jika mengingat ini sahabat, ternyata timbangan saya masih lebih berat ke neraka, amal kebaikan saya masih ringan. Apalagi saat mengingat saya meresolusi diri/hijrah umur sudah matang/setengah tua. Namun bagi saya tidak ada kata terlambat untuk berubah, daripada tidak sama sekali, dan sesal kemudian tidak akan ada gunanya lagi.
Sebab itu, ayuuk meresolusi diri mulai sekarang. Berjanji pada diri sendiri atau keputusan untuk melakukan sesuatu, untuk memperbaiki diri sendiri atau orang lain. Karena resolusi/perubahan itu harus dimulai pada diri sendiri.
“Allah tidak akan merubah nasib (seseorang) suatu kaum, sebelum ia mau merubah nasibnya sendiri” (QS. Ar-Radu' : 11).
Jangan melihat masa lalu kita yang tidak baik, lihatlah hari ini dan esok, indah dan bahagianya memiliki kehidupan yang baik, yaitu kehidupan di jalan yang lurus dan benar, yaitu jalan yang diridai Allah Swt. Allah akan menerima taubat hambanya yang sungguh-sungguh dan tidak mau mengulangi perbuatan buruk dan tercelanya semata karena takut pada Allah.
Manfaatkan apa yang kita miliki untuk melakukan perbuat baik menuju pada perubahan. Rasulullah saw. bersabda;
Manfaatkan waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu.
Manfaatkan waktu sehatmu sebelum datang sakitmu.
Manfaatkan masa luangmu sebelum datang masa sibukmu.
Manfaatkan masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu.
(Riwayat al-Hakim dan disahihkan oleh Albani).
Sahabat, yuk merubah diri dalam jalan kebenaran/Islam kafah. Selama kita masih diberi hak hidup oleh Allah, maka perubahan itu sebuah keniscayaan. [Rn]
0 Comments: