Headlines
Loading...
Oleh. Eka Suryati

Menyimpulkan dari beberapa pendapat para ahli bahasa yang disebut dengan generasi adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan tahun lahir (biasanya dikelompokkan dalam kelipatan sepuluh), umur, lokasi dan juga pengalaman historis atau kejadian-kejadian yang sama yang memiliki pengaruh secara signifikan dalam masa tumbuh kembangnya.

Berbicara panjang lebar tentang generasi maka tentulah tak akan mengenai sasarannya kalau tiap individu dari sebuah generasi tersebut tidak memiliki adab dan aklak yang baik. Baik di sini adalah baik menurut pandangan agama kita yaitu Islam. Individu yang baik dan islami tentu tidak terlepas dari peran keluarga. Keluarga yang baik akan membentuk tatanan masyarakat yang baik pula.

Keluarga memang memiliki peran yang sangat penting dalam membangun generasi bangsa yang taat pada Allah, generasi qur'ani yang menjadi dambaan kita semua. Jika kita menginginkan generasi pewaris kita menjadi baik maka bangunlah pondasi awalnya yaitu keluarga yang islami, yang selalu taat kepada perintah-perintah Allah dan sangat takut akan murka Allah dengan menjauhi semua larangannya.

Individu-individu yang terbentuk dari keluarga yang islami akan membentuk masyarakat dengan tatanan yang harmonis, beraklak mulia yang disebut dengan masyarakat Islam. Masyarakat islami menjadikan Alqur'an dan Hadis sebagai pedoman kehidupan mereka dalam bermasyarakat dan mereka dipersatukan dengan semangat yang sama yaitu ukhuwah Islamiyah.

Seperti kita ketahui dalam sejarah bahwa Islam pernah mengalami kejayaan, di mana Islam pernah memimpin puncak peradaban. Islam pernah mencetak generasi emas dengan banyaknya penemuan-penemuan hebat di bidang keilmuannya masing-masing. Pada saat itu Islam menjadi kiblat seluruh umat manusia di dunia. Mengapa demikian? Semua itu karena seluruh sendi kehidupan peradaban  bermuara pada ketaatan kepada Allah semata. Para ilmuan mencurahkan tenaga dan pikirannya tidak lain karena kepatuhan mereka kepada Allah bukan karena yang lainnya. Yang mereka lakukan, meneliti, mengamati dan mempelajari ilmu adalah dengan niat rida Allah, bukan yang lainnya.

Kalau sekarang sangat jauh sekali dari nilai-nilai seperti di atas dimana segala sesuatu dinilai dengan materi. Karena saat ini yang berkuasa adalah negara-negara yang menerapkan sistem kapitalis. Konsep sekulerisme dimana agama tidak boleh dimasukkan ke dalam urusan politik, negara dan institusi publik lainnya membuat generasi muda makin jauh dari nilai-nilai islami. 

Tentunya dalam pandangan Islam sekulerisme adalah suatu paham yang sangat menyesatkan karena agama tidak boleh mencampuri urusan dunia dan sangat jauh menyimpang dari ajaran Islam. Islam tidak menghendaki pemisahan antara kehidupan dunia dan akhirat. Akhirat yang akan kita temui kelak adalah dikarenakan hasil perbuatan kita semasa kita masih hidup di dunia. Segala sesuatu yang kita kerjakan tak boleh lepas dari apa-apa yang sudah Allah berikan tuntunannya melalui Alqur'an dan Hadis. 

Karena gempuran-gempuran sistem yang jauh menyimpang dari nilai-nilai islami itulah maka kita semua harus bekerja keras mengembalikan peradaban kepada nilai-nilai Islam di semua aspek kehidupan kita. Dengan demikian akan terbentuk kembali generasi penerus yang islami, yang segala sesuatunya dikembalikan lagi pada ajaran Islam yang mulia.

"Sebaik-baik manusia ialah pada generasiku, kemudian generasi berikutnya, kemudian generasi berikutnya." (Hadits sohih Al-Bukhari 3651 dan Muslim 2533)

"Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung." (TQS. Ali Imran 3: 104)

Tugas kita bersama saat ini untuk menjadikan generasi penerus kita menjadi generasi yang taat pada Allah, generasi yang islami. Wallahualam bissawab. [ry].


Kotabumi, 5 November 2023

Baca juga:

0 Comments: