Headlines
Loading...
Oleh. Eka Suryati

Hati Adalah Cermin Tempat Pahala dan Dosa Berpadu

Begitu potongan syair lagu yang pernah terdengar. Ya, memang benar sekali jika hati adalah cermin dari diri kita, dari jiwa kita apakah kita ini adalah manusia yang baik atau malah sebaliknya merupakan manusia yang jahat karena sudah rusak hati nuraninya.

Berbicara tentang hati ada dua pengertian yang akan kita dapatkan. Ada hati secara fisik yang wujudnya terlihat apabila tubuh kita  dibelah. Hati yang dimaksud adalah liver. Liver berada di dalam rongga perut bagian kanan atas dan merupakan organ tubuh yang sangat penting bagi kita. Pengertian hati yang lain adalah bermakna qolbu dan ini bukanlah hati yang kita jelaskan secara fisik tadi melainkan sesuatu yang berhubungan dengan jiwa kita. Hati bermakna qolbu merupakan hakikat dari hati yang bermakna gaib namun tetap membutuhkan sandaran dan sandarannya tetaplah melekat pada hati yang bermakna fisik tersebut. Yang akan dibahas di sini adalah hati yang bermakna qolbu karena akan sangat berkaitan erat dengan keimanan kita kepada Allah Swt.

Rasulullah Saw. bersabda : "Ketahuilah sesungguhnya di dalam tubuh ini ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh anggota tubuh dan jika rusak, maka rusaklah seluruh anggota tubuh. Ketahuilah ia adalah hati." (HR. Al-Bukhari)

Dari hadits di atas, maka hati bisa menjadi bersih yang membuat seluruh perbuatan kita menjadi baik dan sebaliknya hati juga dapat menjadi kotor sehingga apapun yang kita perbuat akan menjadi jahat jadinya.

Hati yang kotor akan menimbulkan penyakit di dalamnya.

Allah Ta'ala berfirman :

فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ ٱللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌۢ بِمَا كَانُوا۟ يَكْذِبُونَ

"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta." (TQS Al-Baqarah : 10)

Kemudian firman Allah :

فَتَرَى ٱلَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ يُسَٰرِعُونَ فِيهِمْ يَقُولُونَ نَخْشَىٰٓ أَن تُصِيبَنَا دَآئِرَةٌ ۚ فَعَسَى ٱللَّهُ أَن يَأْتِىَ بِٱلْفَتْحِ أَوْ أَمْرٍ مِّنْ عِندِهِۦ فَيُصْبِحُوا۟ عَلَىٰ مَآ أَسَرُّوا۟ فِىٓ أَنفُسِهِمْ نَٰدِمِينَ

"Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: "Kami takut akan mendapat bencana". Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka." (TQS Al-Maidah : 52)

Penyakit hati seperti yang disebutkan dalam dua surat  Alqur'an di atas adalah penyakit yang menghinggapi orang-orang munafik yang di dalam hati mereka ada kesombongan, keraguan akan kebenaran, kebodohan serta rasa iri dengki.

Bagaimana kalau hati sudah terlanjur dihinggapi penyakit sehingga menjadi kotor? Hati yang terlanjur kotor tentunya harus segera diobati dengan cara membersihkan hati dari penyakit-penyakit hati tersebut. Penyakit yang disebabkan karena hati yang meragu akan suatu kebenaran maka wajiblah ia untuk menguatkan hati agar menghilangkan keraguan akan kebenaran itu sendiri. Teguhkan hati dengan cara mencari tau kebenaran itu melalui petunjuk yang sudah Allah berikan melalui Alqur'an dan Hadis. Hati yang dipenuhi iri dan dengki maka obatnya adalah selalu menghadirkan rasa syukur atas karunia yang diberikan Allah baik itu banyak maupun sedikit. Yakini apa yang diberi Allah adalah yang terbaik bagi kita. Allah sudah tahu akan takaran dan batas kemampuan kita. Buang jauh-jauh rasa iri, singkirkan dendam di hati dengan  cara memaafkan kesalahan orang lain. Jauhi sifat dusta maka hati kita akan menjadi bersih kembali.

Hati yang bersih akan membuat hidup kita indah. Jiwa kita dipenuhi rasa syukur sehingga segala yang terjadi dalam hidup kita akan kita rasakan sebagai nikmat karena karunia Allah datang menyertai orang-orang yang pandai bersyukur.

Semoga kita diberi kemudahan oleh Allah untuk menggapai kebersihan hati. Hati yang bersih akan memudahkan kita menggapai nikmatnya keimanan kepada Allah. [ry].

Kotabumi, 6 November 2023

Baca juga:

0 Comments: