Headlines
Loading...
Moment Isra Mi'raj : Peduli Nasib Muslim Palestina

Moment Isra Mi'raj : Peduli Nasib Muslim Palestina

Oleh. Fadia Lia (Aktivis Muslimah)

Hiruk pikuk memperingati perayaan isra mi'raj terjadi di mana-mana. Dalam berbagai acara yang digelar senantiasa diingatkan bahwa isra mi'raj merupakan perjalanan Nabi dari Masjidil haram ke Masjid Al Aqsha. Tentu kedua tempat tersebut sangatlah istimewa. Sesuatu yang istimewa sudah sepantasnya dijaga, namun yang terjadi saat ini tidaklah demikian. Masjid Al Aqsha tidak lagi mudah diakses, keberadaan kaum muslimin yang ada di sana juga dalam lara. Zionis Israel menguasai wilayah palestina, membantai kaum muslimin, serta membatasi gerak mereka. Bagi umat muslim jika kita beriman apakah kita akan diam saja ketika salah satu masjid yang menjadi rumah dari umat islam yaitu Masjid Al Aqsha berada dalam genggaman orang-orang yg menentang Allah? Apa kita akan diam saja ketika saudara muslim kita dibantai dan disiksa? 

Palestina dan kawasan Masjil Al Aqsha berada dalam cengkeraman zionis Israel lebih dari 76 tahun. Mulai tanggal 7 Oktober tahun lalu, serangan militer zionis Israel telah membunuh lebih dari 25 ribu warga Palestina. Korban serangan tersebut meliputi wanita dan anak-anak. Zionis Israel membuat terowongan di bawah pondasi Masjid Al Aqsha dengan dalih mencari sisa-sisa kuil Sulaiman. Tentu keberadaan terowongan ini membahayakan struktur bangunan masjid. Di sisi lain, sering kali militer zionis menyerang ke dalam masjid untuk menangkap dan membunuh jamaah. Hal ini merupakan penistaan dan perusakan terhadap Masjid Al Aqsha. 

Ditengah peringatan Isra Mi'raj kali ini, menjadi hal yang penting bagi kaum muslimin adalah menyadari pentingnya membebaskan Masjid Al Aqsha dari cengkeraman zionis Yahudi, menyelamatkan kaum muslimin dan mengembalikan kembali kemuliaan Islam. 

Permasalahan kaum muslim Palestina hingga saat ini belum kunjung selesai, serangan terhadap kaum muslim di Gaza masih berlanjut. Sikap PBB tak berpengaruh dalam menyolusikan persoalan Palestina-Israel. Para pemimpin negeri-negeri Arab juga tak memiliki taring untuk bisa menolong saudaranya di Palestina. Hal ini menyebabkan pihak Israel makin leluasa melakukan penindasan terhadap Palestina. 
Maka dari sini, sangat tidak mungkin apabila umat muslim menggantungkan harapan atas persoalan Palestina kepada dunia internasional. 

Oleh sebab itu, satu-satunya solusi untuk menyelesaikan permasalahan kaum muslim Palestina dari penjajahan Israel hanya dengan kepemimpinan Islam yang menaungi seluruh umat muslim di dunia. Dengan bersatunya umat Islam di negeri-negeri Islam dalam satu bendera dan kesatuan politik yakni khilafah, maka kaum muslim akan memiliki pelindung dan bergerak bersama-sama mengusir zionis Israel. Persatuan umat yang terbentuk, menjadikannya memahami hakikat persaudaraan dalam perspektif Islam sehingga akan ada rasa saling melindungi antar sesama umat Islam.

Rosulullah Saw bersabda bahwa umat Islam ibarat satu tubuh, satu sakit, maka yang lainnya akan merasakan kesakitan. Maka, keberadaan khilafah bagi umat muslim menjadi kebutuhan yang bersifat wajib.

Dalam isra mi'raj kali ini sebaik nya kita menegaskan untuk membela Palestina dan membebaskan Al Aqsha dari zionis Israel, karena sudah kewajiban kita untuk membantu saudara kita, bukan kemanusiaan yang kita akan perjuangan tapi hak dan rumah umat islam yaitu Al-Aqsha. Tak perlu menunggu bantuan dari negara-negara barat atau negara internasional. Wallahu'alam bi Showab. 

Baca juga:

0 Comments: