Headlines
Loading...
Oleh. Ratty S Leman

Bagaimana kabarnya sahabat? Sudah bercerminkah pagi ini? Aku sih sudah saat hendak shalat subuh tadi. Bercermin sejenak apakah sudah rapi saat menghadap Allah. Rambut jangan sedikit pun terlihat keluar. Itu aurat yang wajib ditutup meski cuma sehelai.
Bercermin adalah salah satu aktivitas yang seharusnya kita lakukan agar kita tampak pantas. Ya seperti saat mau ibadah tadi. Memantaskan diri jika mau shalatnya diterima, ya harus bercermin memeriksa barangkali ada yang menyebabkan sholatnya tidak sah karena terlihat rambutnya meski cuma sehelai tadi.

Beralih ke kabar Palestina. Apa kabar saudara-saudara kita pagi ini di sana? Penjajahan dan perang sudah lama dilakukan. Bahkan sampai di hari ini, hari-hari yang menegangkan sejak tanggal 7 Oktober sampai 2 November 2023 ini. Perang terbuka dan intensif dilakukan. Lalu apa peran yang sudah kita lakukan sebagai sesama saudara?

Dari An-Nu'man bin Bisyir dia berkata, bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi, dan menyayangi di antara mereka adalah ibarat satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya)." (HR Muslim No 4685).

Sudah 25 hari Palestina bergejolak. Melalui media televisi dan media sosial lainnya kita mengetahui bahwa saudara-saudara kita di Palestina dibombardir, diembargo, dipenjara, dan dibunuhi dengan cara keji. Apa yang bisa kita lakukan sebagai saksi kejahatan zionis hari ini? Berdoa, berdonasi dan aksi? Apakah cukup begini?

Yuk kita bercermin dan banyak-banyaklah bercermin. Keadaan Palestina adalah cermin umat Islam hari ini. Diejek, dilecehkan, dan direndahkan. Mereka dibunuhi, namun saudara-saudaranya tak ada yang mampu menolong. Ibarat orang sakit digebuki dan dibunuh, kita cuma membantu berdoa, memberi donasi berupa uang untuk makan, obat-obatan dan pakaian. Namun kita tidak bisa mencegah orang yang memukuli dan hendak membunuh itu.

Kalau begitu, masih bisakah kita bangga dengan kesholihan pribadi kita? Sudah shalat wajib dan sunnah, sudah rajin puasa, rajin mengeluarkan zakat, bersedekah dan berinfak banyak, pergi umroh dan haji berkali-kali? Sudah bersedekah banyak di masjid dan sudah mengadakan acara-acara yang mengajak kemakrufan. Tapi melihat kekejian dan kedzoliman zionis kepada saudara kita di Palestina tak bisa berbuat apa-apa untuk mencegahnya. Untuk level pribadi memang tidak bisa. Kita bisanya cuma berdoa, berdonasi, beraksi, dan boikot produk zionis saja. Maka kita harus meminta peran masyarakat dan negara untuk mengambil porsi pembelaan sesuai kapasitasnya. Jika kapasitasnya bisa berdiplomasi dan mengerahkan militernya maka silakan lakukan.

Namun apa yang kita saksikan hari ini? Tak ada satu negeri muslim pun yang tergerak hatinya untuk berbuat. Baru kemarin mendengar kabar jika negeri Yaman sudah sedikit membantu secara militer. Semoga negeri-negeri muslim lainnya bisa segera mengirimkan pasukan militer dan tempurnya. Pendudukan dan penjajahan ini harus dilawan dengan jihad, tidak bisa sekedar diplomasi basa-basi yang selalu diingkari.

Apa yang terjadi saat ini di negeri Syam, khususnya di Palestina adalah cermin umat Islam hari ini. Dinista dan direndahkan. Akan terus seperti ini sampai kita mau bangkit dan bersatu dalam melaksanakan tugas mulia, yakni berjihad dan bersatu dalam naungan daulah khilafah untuk kejayaan Islam. Sanggupkah? Jangan biarkan umat tertidur terus. Tidurnya sudah terlalu lama,  nyenyaknya sampai mendengkur, mimpi berjilid-jilid dan bahkan 'ngiler' menjijikan. Astagfirullahaladzim, taubat kubro wahai saudaraku kaum muslimin sedunia. Saudara-saudara kita di Palestina teriak memanggil kita. Tak mendengarkah? Tak melihatkah? Buta, tuli, dan bisukah? Ingatlah jika kesaksian kita hari ini akan dimintai pertanggungjawabannya apa yang sudah kita lakukan untuk menolong saudara-saudara kita di Gaza Palestina. Kita bukan hanya saksi sejarah, tapi juga pelaku sejarah saat ini. Jika dalam peperangan ini kita tak ikut terlibat maka tunggu saja kita akan di’remove’ oleh Allah Ta’ala. Naudzubillahmindzalik

Baca juga:

0 Comments: