Headlines
Loading...
Oleh. Umi Hafizha 

Pada setiap tanggal 27 Rajab, umat Islam memperingati Isra dan Mikraj Nabi Muhammad saw. Isra Mikraj merupakan suatu peristiwa yang sangat penting bagi umat Islam. Ada banyak hikmah dari peristiwa Isra Mikraj yang dapat dipetik dan dijadikan teladan oleh setiap umat muslim.

Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad saw. dari Masjidil Aqsa di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Palestina. Sementara Mikraj adalah peristiwa naiknya Rasulullah saw. ke Sidratul Muntaha, langi tertinggi yang tidak akan dapat dijangkau oleh siapa pun.

Perjalanan yang begitu jauh itu dialami oleh Rasulullah dalam waktu yang sangat singkat. Adapun ayat Al-Qur'an yang membenarkan perjalanan Isra Miraj yaitu terdapat dalam surat Al-Isra ayat 1 yang artinya:
"Maha Suci Allah, yang telah mempertahankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." 

Dibalik mukjizat yang diberikan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad saw. tersebut, tidak hanya menunjukkan kebesaran-Nya akan tetapi juga membawa banyak hikmah bagi setiap muslim. Beberapa hikmah dari peristiwa Isra Miraj yaitu:

1. Mempercayai kekuasaan Allah
Peristiwa Isra dan Mikraj menjadi bukti keagungan dan kekuasaan Allah Swt. yang diperlihatkan secara langsung. Sebab perjalanan Nabi Muhammad seolah tidak masuk akal jika dilaksanakan hanya satu malam. Akan tetapi untuk mempercayai kuasa Allah diperlukan kacamata keimanan. Selain itu, kejadian yang begitu dahsyat menunjukkan bahwa mukjizat itu nyata dan hanya milik Allah semata. 

2. Sebagai ujian keimanan seseorang
Bagi umat Islam yang benar-benar beriman akan menerima kebenaran Isra Miraj dan akan semakin menambah keimanan kita. Sementara itu, bagi orang yang tidak beriman akan semakin lemah keimanan kepada Allah.

3. Perintah menjalankan salat 5 waktu
Jika pada umumnya perintah dari Allah Swt. ke Nabi Muhammad saw. disampaikan melalui perantara Malaikat Jibril, tetapi tidak demikian dengan salat. Allah Swt. menurunkan perintah salat secara langsung kepada Nabi Muhammad saw. melalui Isra Miraj.

Pada awalnya Allah Swt. memerintah Nabi Muhammad saw. untuk melaksanakan salat sebanyak 50 waktu dalam sehari. Namun, Rasulullah meminta keringanan kepada Allah sehingga menjadi salat lima waktu dalam sehari semalam. Dari sinilah salat lima waktu menjadi sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seluruh umat Islam tanpa terkecuali.

4. Syariat Nabi Muhammad saw. sebagai syariat yang terakhir
Sesampainya Rasulullah di Baitul Maqdis tempat terakhir perjalanan Isra, beliau menjadi imam salat bagi para nabi dan rasul terdahulu. Salat inilah yang menjadi bukti bahwa mereka mengikuti risalah Nabi Muhammad, sekaligus mengisyaratkan bahwa syariat Nabi Muhammad menghapus syariat nabi-nabi terdahulu.

5. Hikmah dari peristiwa Isra Mikraj yaitu dipilihnya malam hari sebagai waktu terbaik untuk berdoa. 
Malam hari menjadi waktu yang istimewa, termasuk ketika terjadinya Isra Nabi Muhammad saw. ke Sidratul Muntaha. Hikmah Isra terjadi di malam hari adalah agar orang-orang dapat mengimani sesuatu yang gaib. Begitupun malam hari merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa. Sebab setiap malam merupakan saat-saat mustajab doa dikabulkan.

Ada banyak pelajaran atau hikmah yang kita dapatkan dari Rajab. Allah senantiasa memerintahkan kita untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan. Ketakwaan ini bisa kita peroleh dengan memperbanyak ibadah kepada Allah karena tujuan diciptakannya manusia adalah untuk beribadah kepada Allah.

Bentuk pengabdian manusia kepada Allah adalah beribadah dalam kondisi apapun. Dengan dorongan keimanan umat muslim seharusnya melakukan ibadah di setiap aktivitas. Mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi, semua kita niatkan semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah Swt., termasuk senantiasa kita melangitkan doa agar Allah ijabah doa-doa kita dan juga memberikan kemudahan untuk menerapkan aturan Islam secara menyeluruh.

Rajab bulan mulia memerintahkan kepada kita sebagai umat muslim untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Oleh karena itu, sudah sewajarnya kita menjadikan bulan rajab ini sebagai momentum perubahan dari ketaatan secara menyeluruh dengan menerapkan seluruh hukum Islam. Kalau sendirian rasanya akan sulit sehingga butuh peran negara untuk mewujudkannya.

Isra Mikraj adalah peristiwa besar bagi kaum muslim. Salah satu pelajaran istimewanya adalah tidak ada sesuatu pun yang mustahil jika Allah sudah berkehendak. Selama ini banyak orang beranggapan termasuk dari umat muslim sendiri yang menyatakan bahwa tidak mungkin bisa membawa agama ke ranah negara. Negara itu terpisah dari ranah agama, sebagaimana ajaran kapitalisme sekularisme. Namun dalam pandangan Islam jelas prinsip ini jelas salah karena Islam mengatur seluruh aspek kehidupan.

Sebagai panggilan keimanan dan agar kita dapat beriman dan beribadah secara total dibutuhkan penerapan sistem pemerintahan Islam yang akan mengatur seluruh hukum Islam. Jika Allah sudah mengabarkan bahwa pemerintahan Islam (khil4f4h) akan kembali datang, hal itu pasti akan terjadi sebagaimana peristiwa Isra Mikraj.

Sudah seharusnya kita sebagai kaum muslim, sebagai umat nabi kita memaksimalkan diri untuk berusaha mewujudkan Islam secara kaffah, mulai dari doa hingga menyampaikan melalui dakwah.
Wallahualam bissawwab. [Ys]

Baca juga:

0 Comments: